Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berencana memberikan tambahan penghasilan pada seluruh pegawai negeri sipil di kota itu.
     
"Tambahan penghasilan itu kami kaji betul. Setelah itu dengan memperhitungkan dan akan melaksanakannya pada perubahan anggaran," kata Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu Hernaning Sulistyo di Kediri, Selasa. 
     
Ia mengatakan, rencana pemberian tunjangan atau tambahan penghasilan itu memang saat ini menjadi pembahasan. Salah satunya, hal itu didasari bahwa sudah waktunya untuk memerhatikan internal di pemerintahan kota.
     
"Sekarang ini waktunya pikirkan tunjangan atau tambahan penghasilan. Yang jelas, tiga tahun ini sudah prioritaskan ke masyarakat, APBD 'full' untuk masyarakat," ujarnya.
     
Jumlah pegawai negeri sipil di Kota Kediri mencapai lebih dari 5.000 orang. Mereka tersebar di seluruh satuan kerja perangkat daerah hingga tingkat kelurahan. 
     
Namun, rencananya yang akan mendapatkan tambahan tunjangan tersebut hanya pegawai negeri sipil, sementara yang kontrak tidak. Rencana itu akan dianggarkan pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2017. 
     
Budwi juga mengatakan, rencananya untuk pemberian tambahan penghasilan itu akan memerhatikan beban kerja maupun absensi dari "fingerprints". Selain itu, pemberian tersebut juga berdasarkan jabatan pegawai bersangkutan. 
     
Tapi, secara nominal, saat ini pemkot masih mengkaji sepenuhnya. Selain harus memutuskan besaran nominal tambahan penghasilan, kebijakan itu diharapkan tidak membebani APBD Kota Kediri.
     
Ia juga menambahkan, dengan rencana tersebut, sejumlah proyek fisik di Kota Kediri juga akan dihitung secara pasti, terutama proyek fisik yang memang harus dilakukan. Dengan penganggaran yang tepat, diharapkan APBD Kota Kediri mencukupi.
     
"Tentunya, untuk proyek fisik itu nanti akan dihitung betul, terutama untuk prioritas," katanya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017