Situbondo (Antara Jatim) - Seorang pengusaha daging sapi di Kabupaten Situbondo Wawan mengatakan setuju dan mendukung Pemerintah Pusat melakukan impor daging sapi dari sejumlah negara karena dapat menekan harga jelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Kenapa saya setuju dan mendukung pemerintah lakukan impor daging? karena setiap menjelang dan selama Ramadhan dan Idul Fitri seringkali harga sapi melonjak naik sehingga harga daging yang pastinya juga naik," katanya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.

Menurut dia, harga sapi potong akan mengalami kenaikan harga pada dua minggu sebelum Ramadhan dan selama itu juga hingga Hari Raya Idul Fitri harganya akan terus mengalami kenaikan seiring kebutuhan daging semakin yang dibutuhkan masyarakat muslim meningkat.

Harga daging sapi saat ini, katanya, masih bertahan pada angka Rp75 ribu per kilogram (rawonan) dan daging bagus (super) Rp100 ribu hingga Rp110 ribu per kilogram.

"Biasanya kurang dua minggu harga daging sapi biasa (rawonan) Rp80 hingga Rp85 ribu per kilogram dan daging super naik jadi Rp120 hingga Rp130 ribu per kilogram. Karena saat Ramadhan dan Idul Fitri harga sapi juga naik sekitar 20 persen dari harga biasanya," ucapnya.

Pengusaha daging sapi asal Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo ini mencontohkan, jika saat ini harga sapi normal Rp15 juta hingga Rp20 juta per ekor, maka ketika menjelang Ramadhan dan Idul Fitri akan naik 20 persen atau naik sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta per ekor sapi.

"Kalau ada impor daging sapi memang benar dilakukan oleh pemerintah tentunya masyarakat tidak akan lagi mengeluh tentang harga daging mahal ketika Ramdhan dan Idul Fitri," tuturnya.

Kementerian Pertanian RI pada tahun ini (2017) telah membuka keran impor daging sapi sebagai pasokan kebutuhan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dan negara yang disetujui mengimpor daging sapi ke Indonesia itu diantaranya, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan Spanyol. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017