Pamekasan (Antara Jatim) - Sedikitnya 83 dari 94 Madrasah Aliyah yang ada di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini belum memiliki sarana komputer lengkap, sehingga tidak bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer pada pelaksanaan ujian nasional kali ini.
Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Moh Shodiq di Pamekasan, Selasa, Madrasah Aliyah yang belum memiliki sarana komputer lengkap itu, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
"Oleh karena itu, hanya Madrasah Aliyah yang memiliki sarana komputer lengkap yang bisa melaksanakan UNBK kali ini, dan ditunjang dengan jaringan internet yang memadai pula, dan jumlahnya baru 12 Madrasah," katanya.
Ia menjelaskan, umumnya, Madrasah Aliyah yang belum memiliki sarana komputer lengkap itu adalah madrasah yang ada di pelosok desa. Semuanya Madrasah Aliyah swasta.
"Kalau Madrasah Aliyah negeri, dan atau Madrasah Aliyah Swasta di perkotaan, sarananya sudah lengkap, sehingga bisa mengikuti UNBK kali ini," katanya.
"Kami berharap, ujian nasional tahun depan, semua lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan Kantor Kementerian Agama ini sudah bisa melaksanakan UNBK semua," ucap Shodiq.
Kemenang Pamekasan, sambung dia, sudah melaporkan kondisi lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan Kemenag Pamekasan itu ke Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Kantor Kemenag Jatim.
"Harapannya, agar bisa menjadi perhatian pemerintah pusat, bahwa di Pamekasan ini masih banyak lembaga pendidikan yang perlu mendapatkan uluran tangan dari pemerintah pusat," kata Moh Shodiq.
Sementara itu, berdasarkan cacatan Antara, kekurangan fasilitas komputer di lembaga pendidikan yang ada dibawah naungan Kantor Kementerian Agama ini, tidak hanya di Pamekasan, akan tetapi juga di Kabupaten Sampang.
Hanya saja, jumlah madrasah yang melaksanakan UNBK di Kabupaten Sampang jauh lebih banyak dibanding Pamekasan, yakni 56 dari total 86 Madrasah Aliyah yang ada di wilayah itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017