Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 18 Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
(UPT Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan se-Jawa Timur berkomitmen
membenahi administrasi dan ketatausahaan.


"Komitmen itu tertuang dalam workshop peningkatan sumber daya
manusia di bidang ketatausahaan yang diikuti 18 UPT Ditjen Hubla
se-Jatim selama dua hari di Surabaya," kata Kepala Kesyahbandaran Utama
Tanjung Perak Surabaya Hari Setyobudi di Surabaya, Minggu.


Hari, yang bertindak sebagai koordinator workshop, menekankan
pentingnya memahami ketatausahaan sebagai sistem administrasi kantor
agar memenuhi persyaratan.


Mengingat pemerintah sudah memberlakukan sistem teknologi informasi
dalam setiap pelaporan, pengajuan dan penggunaan anggaran akan
terpantau secara otomatis melalui internet.


"Jika tidak sigap dalam memahaminya tentunya akan mendapat teguran
dari pusat karena setiap saat dapat terpantau melalui layar monitor,"
ujarnya.


Untuk itu, 18 UPT Ditjen Hubla di Jatim didorong untuk memiliki
administrasi yang baik demi menunjang prestasi ketatausahaan.


"Kami setiap hari dalam pengawasan kementerian. Dengan penerapan
`e-monitoring`, setiap hari kementerian bisa melihat langsung seperti
anggaran yang sudah diterima UPT jika belum lapor kepada pusat, akan
ketahuan," ungkapnya.


Karenanya dia merasa perlu menggelar workshop untuk memulai
pengelolaan administrasi di 18 UPT Ditjen Hubla se- Jatim yang lebih
baik.


Kegiatan workshop turut dihadiri Sekretaris Ditjenhubla I Nyoman Sukayadnya.


Dia mengimbau seluruh peserta dari 18 UPT yang hadir untuk
berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam mencapai daya serap penggunaan
teknologi informasi seoptimal mungkin.


"Menteri Perhubungan menargetkan pada akhir 2017 daya serap
penggunaan teknologi informasi di seluruh Kementerian Perhubungan bisa
mencapai 92 persen," ujarnya. (*)

Pewarta: Hanif N

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017