Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan Sistem Aplikasi Layanan Pesan Antar (Silapar) Buku dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan pelayanan publik dalam penyediaan bahan bacaan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat mengatakan budaya baca masyarakat harus terus didorong sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah itu.
Saat ini, kata Anas, budaya baca masyarakat terus menurun. Indonesia bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan budaya baca terendah.
"Membangun budaya membaca menjadi tantangan buat kita. Tapi tetap harus dicoba. Makanya kami ingin memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses buku-buku di perpustakaan, khususnya untuk peminjaman lewat layanan ini. Sangat memudahkan, saya bahkan sudah mencoba pesan buku lewat aplikasi ini dan sudah diantarkan ke rumah," katanya.
Anas menambahkan, meskipun layanan Silapar Buku merupakan layanan berbasis dalam jaringan/daring (online), namun tidak serta merta menghilangkan interaksi langsung antara masyarakat dan perpustakaan. Sebab tetap ada proses bagi peminjam buku untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya ke perpustakaan.
"Kami tidak ingin dengan aplikasi ini, seseorang tidak lagi pergi ke perpustakaan, aplikasi ini justru untuk mendorong orang-orang mau mengunjungi perpustakaan," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan Abdul Kadir mengatakan untuk bisa mendapatkan layanan Silapar Buku, setiap orang harus mengunduh aplikasi terlebih dahulu melalui google playstore dan mendaftar secara online.
"Setelah itu, untuk aktivasi silahkan datang ke perpustakaan daerah sekaligus untuk konfirmasi dan melakukan photo session guna mendapatkan kartu anggota. Durasinya tidak lama dan bisa ditunggu," ujar Kadir.
Kadir menjelaskan, meskipun merupakan aplikasi daring, pengguna layanan ini tetap harus berkunjung ke perpustakaan untuk menjamin keaslian identitas peminjam sebelum aktivasi. Sekaligus untuk mendekatkan perpustakaan pada masyarakat.
"Pada intinya, teknologi hanya pendukung. Tapi kami tidak melupakan sistem konvensional perpustakaan itu sendiri. Jadi tak hanya trend jumlah anggota perpustakaan yang mengalami kenaikan, tetapi juga pengunjung," tutur Kadir.
Untuk daerah pelayanan, latanya, sementara baru menjangkau kawasan Kota Banyuwangi. Waktu pemesanan daring bisa kapan saja, tapi proses pengirimannya menyesuaikan jam kerja. Untuk pemesanan pukul 07.00-11.00 WIB, buku akan diantar di atas jam 11.00 siang. Sedangkan pemesanan di atas jam 11.00 WIB akan diantar keseokan harinya.
"Ada petugas khusus yang mengantarkan buku-buku tersebut ke rumah si pemesan dengan mengendarai kendaraan operasional berupa sepeda motor," ujar Kadir.
Sementara itu untuk pengembalian bukunya, si pemesan mengembalikan dengan datang langsung ke perpustakaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat mengatakan budaya baca masyarakat harus terus didorong sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah itu.
Saat ini, kata Anas, budaya baca masyarakat terus menurun. Indonesia bahkan disebut sebagai salah satu negara dengan budaya baca terendah.
"Membangun budaya membaca menjadi tantangan buat kita. Tapi tetap harus dicoba. Makanya kami ingin memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses buku-buku di perpustakaan, khususnya untuk peminjaman lewat layanan ini. Sangat memudahkan, saya bahkan sudah mencoba pesan buku lewat aplikasi ini dan sudah diantarkan ke rumah," katanya.
Anas menambahkan, meskipun layanan Silapar Buku merupakan layanan berbasis dalam jaringan/daring (online), namun tidak serta merta menghilangkan interaksi langsung antara masyarakat dan perpustakaan. Sebab tetap ada proses bagi peminjam buku untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya ke perpustakaan.
"Kami tidak ingin dengan aplikasi ini, seseorang tidak lagi pergi ke perpustakaan, aplikasi ini justru untuk mendorong orang-orang mau mengunjungi perpustakaan," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan Abdul Kadir mengatakan untuk bisa mendapatkan layanan Silapar Buku, setiap orang harus mengunduh aplikasi terlebih dahulu melalui google playstore dan mendaftar secara online.
"Setelah itu, untuk aktivasi silahkan datang ke perpustakaan daerah sekaligus untuk konfirmasi dan melakukan photo session guna mendapatkan kartu anggota. Durasinya tidak lama dan bisa ditunggu," ujar Kadir.
Kadir menjelaskan, meskipun merupakan aplikasi daring, pengguna layanan ini tetap harus berkunjung ke perpustakaan untuk menjamin keaslian identitas peminjam sebelum aktivasi. Sekaligus untuk mendekatkan perpustakaan pada masyarakat.
"Pada intinya, teknologi hanya pendukung. Tapi kami tidak melupakan sistem konvensional perpustakaan itu sendiri. Jadi tak hanya trend jumlah anggota perpustakaan yang mengalami kenaikan, tetapi juga pengunjung," tutur Kadir.
Untuk daerah pelayanan, latanya, sementara baru menjangkau kawasan Kota Banyuwangi. Waktu pemesanan daring bisa kapan saja, tapi proses pengirimannya menyesuaikan jam kerja. Untuk pemesanan pukul 07.00-11.00 WIB, buku akan diantar di atas jam 11.00 siang. Sedangkan pemesanan di atas jam 11.00 WIB akan diantar keseokan harinya.
"Ada petugas khusus yang mengantarkan buku-buku tersebut ke rumah si pemesan dengan mengendarai kendaraan operasional berupa sepeda motor," ujar Kadir.
Sementara itu untuk pengembalian bukunya, si pemesan mengembalikan dengan datang langsung ke perpustakaan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017