Malang, (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menilai bantuan pangan nontunai (BPNT) sebagai pengganti beras untuk warga miskin (raskin) yang diberikan kepada warga kurang mampu lebih efektif dan tepat sasaran karena pendistribusiannya lebih mudah dipantau.
"Pemberian bantuan pangan dengan sistem nontunai ini lebih efektif dan tepat sasaran. Bantuan nontunai yang berbentuk voucher ini diharapkan bantuan itu bisa terpantau, termasuk kualitas beras yang diberikan bagus dan layak konsumsi," kata Moch Anton di sela penyerahan bantuan bagi warga penerima BPNT di Kelurahan Tunjungsekar, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Selain Keluarah Tunjungsekar, kelurahan lain yang menerima BPNT secara serentak itu adalah Kelurahan Pandanwangi, Lesanpuro, Bandungrejosari, dan Kauman. Kelima kelurahan itu berlokasi di lima kecamatan berbeda.
Meski mekanisme bantuan nontunai, katanya, tokoh masyarakat, Ketua RT dan Ketua RW juga harus proaktif memantau warganya. Dengan begitu, bantuan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat. "Kepada penerima saya harap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.
Data penerima BPNT di lima kelurahan itu masing-masing Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru sebanyak 1.157 penerima, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing 1.230 penerima, Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang 1.829 penerima, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun 1.573 penerima dan Kauman, Kecamatan Klojen sebanyak 649 penerima.
Sementara itu CEO BNI Wilayah Malang raya Yessi Kurnia mengatakan BNI merupakan salah satu perbankan yang ditunjuk Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan B{NT tersebut. BNI Malang memfasilitasi penyaluran kepada 6 ribu warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan 18 ribu warga penerima Beras Sejahtera (Rastra).
Menurut Yessy, penyaluran dilakukan bertahap. Untuk mempermudah layanan, BNI menyiapkan beberapa agen agar masyarakat tidak kesulitan untuk menerima bantuan tersebut.
"BNI bersama Himpunan Bank Negara terus berupaya untuk menyalurkan bantuan ini. Kami terus berkoordinasi dengan Kemensos dan Pemkot agar bantuan ini bisa lancar," kata Yessy.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pemberian bantuan pangan dengan sistem nontunai ini lebih efektif dan tepat sasaran. Bantuan nontunai yang berbentuk voucher ini diharapkan bantuan itu bisa terpantau, termasuk kualitas beras yang diberikan bagus dan layak konsumsi," kata Moch Anton di sela penyerahan bantuan bagi warga penerima BPNT di Kelurahan Tunjungsekar, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Selain Keluarah Tunjungsekar, kelurahan lain yang menerima BPNT secara serentak itu adalah Kelurahan Pandanwangi, Lesanpuro, Bandungrejosari, dan Kauman. Kelima kelurahan itu berlokasi di lima kecamatan berbeda.
Meski mekanisme bantuan nontunai, katanya, tokoh masyarakat, Ketua RT dan Ketua RW juga harus proaktif memantau warganya. Dengan begitu, bantuan benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat. "Kepada penerima saya harap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.
Data penerima BPNT di lima kelurahan itu masing-masing Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru sebanyak 1.157 penerima, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing 1.230 penerima, Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang 1.829 penerima, Bandungrejosari, Kecamatan Sukun 1.573 penerima dan Kauman, Kecamatan Klojen sebanyak 649 penerima.
Sementara itu CEO BNI Wilayah Malang raya Yessi Kurnia mengatakan BNI merupakan salah satu perbankan yang ditunjuk Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyalurkan B{NT tersebut. BNI Malang memfasilitasi penyaluran kepada 6 ribu warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan 18 ribu warga penerima Beras Sejahtera (Rastra).
Menurut Yessy, penyaluran dilakukan bertahap. Untuk mempermudah layanan, BNI menyiapkan beberapa agen agar masyarakat tidak kesulitan untuk menerima bantuan tersebut.
"BNI bersama Himpunan Bank Negara terus berupaya untuk menyalurkan bantuan ini. Kami terus berkoordinasi dengan Kemensos dan Pemkot agar bantuan ini bisa lancar," kata Yessy.(*)
Video oleh: Ipung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017