Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akan memberikan gelar doktor kehormatan untuk penerima Nobel Ekonomi tahun 2003 Prof Robert Fry Engle III dalam kuliah tamu berjudul “The Prospects for Global Financial Stability” di kampus setempat, Senin (20/2).
Rektor Unair Prof M Nasih di Surabaya, Jumat mengatakan pemberian gelar doktor kehormatan kapada Robert Engle itu karena kontribusinya yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan sehingga menerima Nobel Ekonomi pada tahun 2003.
"Kita tahu bahwa dia berkontribusi luar biasa terhadap bidang ekonomi khususnya dalam menyiapkan piranti agar bangsa-bangsa bisa memproduksi dan melihat prospek untuk menjaga stabilitas finasial ekonominya pada masa yang akan datang," kata Nasih.
Nasih menjelaskan, piranti yang dimaksud adalah berupa Sains. Menurutnya ilmu yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
"Bagi Unair ini adalah hal yang pertama penemerima Nobel datang ke Unair. Selain itu Robert Engle merupakan penerima Nobel kita kasih gelar itu yang pertama, tapi kalau untuk penerima doktor kehormatan Unair sudah empat kali memberikan," ujarnya.
Dia berharap dengan kedatangan penerima Nobel ini diharapkan Unair mampu menjembatani agar tercipta budaya perdamaian dan menyebarkan budaya perdamaian kepada generasi muda terutama mahasiswa.
"Kita pingin menginspirasi agar semua pihak terutama mahasiswa, para pemuda terdorong untuk bersama-sama membudayakan dan berkontribusi untuk perdamaian," ucapnya.
Robert Engle merupakan pengajar dan peneliti di Stern School of Business, Universitas New York (NYU). Ia juga anggota National Academy of Science dan Dewan Penasihat International Peace Foundation.
Saat ini, Robert Engle menjabat sebagai Direktur Institut Volatilitas Stern, NYU. Dia juga salah satu pendiri dan presiden dari The Society for Financial Econometrics (SoFiE), sebuah organisasi non-profit di NYU berskala global.
Tahun 2003, Robert Engle bersama dengan Prof Clive Granger dari University of California San Diego (UCSD) menerima Nobel ekonomi dengan mengembangkan metode analisis rangkaian waktu ekonomi dengan volatilitas yang bervariasi dengan waktu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Rektor Unair Prof M Nasih di Surabaya, Jumat mengatakan pemberian gelar doktor kehormatan kapada Robert Engle itu karena kontribusinya yang luar biasa terhadap ilmu pengetahuan sehingga menerima Nobel Ekonomi pada tahun 2003.
"Kita tahu bahwa dia berkontribusi luar biasa terhadap bidang ekonomi khususnya dalam menyiapkan piranti agar bangsa-bangsa bisa memproduksi dan melihat prospek untuk menjaga stabilitas finasial ekonominya pada masa yang akan datang," kata Nasih.
Nasih menjelaskan, piranti yang dimaksud adalah berupa Sains. Menurutnya ilmu yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
"Bagi Unair ini adalah hal yang pertama penemerima Nobel datang ke Unair. Selain itu Robert Engle merupakan penerima Nobel kita kasih gelar itu yang pertama, tapi kalau untuk penerima doktor kehormatan Unair sudah empat kali memberikan," ujarnya.
Dia berharap dengan kedatangan penerima Nobel ini diharapkan Unair mampu menjembatani agar tercipta budaya perdamaian dan menyebarkan budaya perdamaian kepada generasi muda terutama mahasiswa.
"Kita pingin menginspirasi agar semua pihak terutama mahasiswa, para pemuda terdorong untuk bersama-sama membudayakan dan berkontribusi untuk perdamaian," ucapnya.
Robert Engle merupakan pengajar dan peneliti di Stern School of Business, Universitas New York (NYU). Ia juga anggota National Academy of Science dan Dewan Penasihat International Peace Foundation.
Saat ini, Robert Engle menjabat sebagai Direktur Institut Volatilitas Stern, NYU. Dia juga salah satu pendiri dan presiden dari The Society for Financial Econometrics (SoFiE), sebuah organisasi non-profit di NYU berskala global.
Tahun 2003, Robert Engle bersama dengan Prof Clive Granger dari University of California San Diego (UCSD) menerima Nobel ekonomi dengan mengembangkan metode analisis rangkaian waktu ekonomi dengan volatilitas yang bervariasi dengan waktu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017