Malang, (Antara Jatim) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Malang merayakan Hari Pers Nasional (HPN) secara sederhana dengan cara "memanjakan" puluhan anak yatim di Taman Rekreasi Sengkaling, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis.
     
Puluhan anak yatim dari Pantia Asuhan Ar-Rohmah Kota Malang itu juga bebas menikmati semua wahana yang ada di Taman Rekreasi (TR) Sengkaling yang difasilitasi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan.
     
"Untuk tiket masuk memang free, namun untuk konsumsi dan akomodasi bagi anak-anak panti ini diambilkan dari kas PWI. Yang penting anak-anak merasa senang dan bahagia bisa menikmati seluruh wahana yang ada di Sengkaling ini," ujar Ketua Panitia HPN PWI Malang raya, Ariful Huda di sela acara tumpengan yang digelar di TR Sengkaling.
     
Ia mengemukakan anak-anak panti tersebut tidak hanya mendapatkan hiburan dan menikmati wahana di TR Sengkaling saja, PWI juga memberikan tali asih berupa uang tunai untuk membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan non-pangannya. "Jumlahnya tidak banyak, namun kami berharap bisa membantu mereka," ucapnya.
     
Usai menikmati wahana yang ada di TR Sengkaling tersebut, puluhan anak yatim tersebut bersama-sama menggelar tumpengan dan shalawatan untuk mendoakan PWI agar semakin baik dan jurnalisnya semakin profesional.       
     
Sementara itu Ketua PWI Malang raya Sugeng Irawan mengajak semua pihak untuk memerangi siber media. "Kita harus terus meningkatkan profesionalisme agar pekerja media dihargai dan tidak dipandang sebelah mata," ujarnya.
     
Bupati Malang Dr Rendra Kresna menyatakan bahwa media massa jangan sekadar menulis berita-berita negatif, baik berupa penyimpangan, kegagalan serta hal lainnya yang akan terbaca masyarakat semua roda pemerintahan jelek. "Saat media massa hanya fokus pada bad news semata, hal-hal positif lainnya dalam pemerintahan menjadi tidak terlihat," kata Rendra Kresna.
     
Rendra berharap dengan semakin banyaknya media massa saat ini bisa memberikan kontribusi positif bagi pembangunan. "Jadikan karya media massa sebagai wahana edukasi, pembelajaran dalam menciptakan masyarakat yang kritis terhadap berbagai persoalan di Kabupaten Malang ini," paparnya.
     
Ketua DPW Partai Nasdem Jatim itu mengakui dengan karya pers yang seimbang, lengkap dan detail serta memiliki muatan edukasi akan sangat dinanti masyarakat. "Jadikan masyarakat melalui karya pers ini menjadi masyarakat yang kritis dan berani menyuarakan berbagai hal di lingkungannya yang mungkin sampai saat ini masih belum terbentuk kearah itu," urainya.
     
Karya pers yang hanya menonjolkan bad news semata, lanjutnya, bukan merupakan sikap antipati pemkab terhadap kritik ataupun keterbukaan terhadap kinerja pemkab oleh media massa. "Silahkan media massa beritakan apa adanya. Kalau memang ada kejelekan dalam pemerintahan kami, beberkan. Kita tidak ada masalah apalagi antikritik," ujar Rendra.
     
"Saya yakin bersama pers yang profesional, Kabupaten Malang akan menjadi daerah dengan masyarakat yang kritis, maju, dan lebih terbuka," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017