Bojonegoro (Antara Jatim) - Angin kencang disertai hujan deras di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa, merobohkan dua rumah di Kecamatan Balen, selain juga mengakibatkan terputusnya kabel listrik PLN.
    
Camat Balen, Bojonegoro Juwono, Selasa, melapornkan angin kencang telah merobohkan sebuah rumah milik Riyono (50) di Desa Sarirejo, dan sebuah rumah tempat pengergajian kayu milik Imam (45) di Desa Kenep.
    
Selain itu, lanjut dia, angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras juga mengakibatkan teras seng milik warga di Desa Pilanggede diterbangkan angin yang kemudian menimpa kabel listrik PLN di depan rumah.
    
"Kabel listrik di rumah seorang warga terputus, tetapi sekarang sudah diperbaiki PLN dan sudah bisa normal kembali," ucapnya menambahkan.
    
Dalam kejadian angin kencang di daerahnya itu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian materi diperkirakan mencapai Rp43 juta.
    
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, yang dimintai konfirmasi menjelaskan bahwa angin kencang disertai hujan deras yang mengakibatkan rumah roboh disebabkan perubahan cuaca ekstrem.
    
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Surabaya, katanya, di wilayah Jatim, hari ini terjadi angin kencang dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
    
Masih menurut laporan itu, katanya, terjadinya peningkatan kecepatan angin dipengaruhi perubahan tekanan udara di Samudera Hindia sebelah barat benua Australia.
    
Dalam surat pemberitahuan dari BMKG Kelas I Juanda Surabaya, lanjut dia, angin kencang disertai hujan lebat di sejumlah daerah di Jawa Timur,akan berlangsung sampai 13 Februari.
    
Dampak angin kencang, lanjut dia, juga mengakibatkan ketinggian gelombang laut bisa mencapai 5 meter.
    
Daerah yang diperkirakan terjadi angin kencang disertai hujan lebat, kata dia, selain Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, juga daerah lainnya di Jawa Timur.
    
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat di daerahnya meningkatkan kewaspadaan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, juga tidak berada di lokasi bangunan dan pohon yang rawan roboh.
    
"Seyogyanya masyarakat mencari lokasi yang aman ketika terjadi angin kencang disertai hujan lebat," tandasnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017