Blitar (Antara Jatim) - Ribuan guru yang mengajar di sekolah wilayah Kota Blitar, Jawa Timur, menjalani tes urine, sebagai upaya mengantisipasi mereka terlibat penyalahgunaan narkoba.
     
"Saat ini Indonesia sudah darurat narkoba dan saya harap seluruh pegawai, guru yang di Kota Blitar, bebas narkoba," kata Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar di Blitar, Kamis.
     
Ia mengatakan, pemkot memang berinisiatif untuk melakukan tes urine. Pihaknya ingin seluruh guru di Kota Blitar di tes urine, sebelum dilakukan tes urine oleh BNN Blitar.
     
"Ini pencegahan narkoba, jangan sampai merambah ke sekolah. Jadi, kami lakukan tes sebelum di tes urine oleh BNN," paparnya.
     
Pihaknya mengatakan bagi guru yang dari hasil tes urine ditemukan ada kandungan obat, akan diperiksa lebih lanjut. Ia akan dimintai keterangan apakah terlibat penyalahgunaan narkoba ataupun karena sakit. Jika yang bersangkutan sakit, harus bisa menunjukkan surat dari dokter.
     
"Jika pengguna saya beri waktu enam bulan untuk bertobat. Jika tidak, nanti akan kami serahkan ke BNN," tegasnya.
     
Wali Kota mengaku tidak ingin kecolongan lagi kasus pegawai negeri terlibat penyalahgunaan narkoba. Beberapa pegawai diketahui terlibat secara hukum penyalahgunaan narkoba. 
     
Pihaknya akan memberikan sanksi yang tegas pada pegawai negeri yang terlibat penyalahgunaan narkoba, yaitu dipecat. Namun, sanksi itu akan berlaku setelah ada vonis resmi dari pengadilan. 
     
Kegiatan tes urine itu dilakukan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Jalan Sudanco Supriadi, Kota Blitar. Untuk mengantisipasi guru berbuat curang, petugas juga berjaga di depan kamar toilet.
     
Setelah selesai, urine itu diberikan ke petugas, lalu dites. Petugas dengan teliti memeriksa urine para guru tersebut, guna mengetahui ada kandungan obat atau tidak.
      
Rencananya, kegiatan tes urine itu akan dilakukan pada seluruh pegawai negeri. Untuk waktunya, dilakukan tidak terjadwal, mengantisipasi kebocoran. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017