Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim SAR gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur masih mencari korban tenggelam di Bengawan Solo atas nama Winarto (27) warga Desa Tulungagung, Kecamatan Malo, Minggu (22/1).

"Sampai saat ini korban belum ditemukan," kata Petugas BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Senin.

Pencarian korban, menurut dia, dilakukan sejak sehari lalu setelah diterima ada laporan seorang warga tenggelam di Begawan Solo di Desa Tulungagung, Kecamatan Malo.

Korban Winarto tenggelam ketika memasang alat penangkap ikan di tepi Bengawan Solo kemudian terpeleset dan terseret arus air.

Pencarian korban, lanjut dia, dilakukan dengan mengerahkan 15 personel SAR gabungan dengan dilengkapi tiga perahu karet dengan menyisir di sekitar lokasi korban tenggelam, juga ke arah hilirnya, ucapnya.

Yang jelas, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya sekarang ini cenderung meningkatkan disebabkan pengaruh hujan di daerah hulu juga lokal, tetapi masih di bawah siaga banjir.

Meski masih di bawah siaga banjir, kata dia, arus sungai terpanjang di Jawa di daerahnya cukup deras karena air cenderung meningkat karena adanya peningkatan debit air dari daerah hulu Ngawi dan sekitarnya.

"Bagaimanapun juga kalau arusnya deras semakin membahayakan, sehingga masyarakat di sepanjang bantaran sungai harus waspada," tuturnya.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, membenarkan adanya kecenderungan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim terus merangkak naik.

"Tapi ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, sekarang ini masih aman di bawah siaga banjir," tandasnya.

Sesuai data ketinggian air BengawAN Solo pada papan duga di Ndungus Ngawi, naik menjadi 5,85 meter, Senin pukul 09.00 WIB, yang sebelumnya sekitar enam jam lalu yang masih pada posisi 3,60 meter.

Demikian pula ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro dalam waktu bersamaan juga naik menjadi 10,58 meter, yang sebelumnya masih 10,45 meter.

"Kenaikan Bengawan Solo di Ngawi dipengaruhi hujan deras di wilayah Magetan, Madiun dan Ngawi," ujar Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik, menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017