Pamekasan (Antara) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, menggelar aksi bela rakyat ke kantor DPRD setempat.
Unjuk rasa dengan sebutan "Aksi 121" ini dimulai dari area Monumen Arek Lancor, Pamekasan. Massa bergerak menuju kantor DPRD di Jalan Kabupaten yang berjarak sekitar 1 kilometer dengan membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi tuntutan mereka.
"Aksi ini untuk memberikan masukan kepada pemerintah tentang kondisi bangsa saat ini, terutama rakyat kecil," kata Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan Chairul Umam.
Dalam orasinya, mahasiswa aktivis HMI gabungan dari berbagai perguruan tinggi se-Pamekasan ini menyerukan agar pemerintah melakukan evaluasi atas kebijakan yang telah ditetapkan.
Antara lain tentang kenaikan tarif dasar listrik, kenaikan penerapan surat tanda nomor kendaraan bermotor dan bukti pedoman kepemilikan kendaraan bermotor.
Chairul Umam mengatakan, pemerintah harus memperhatikan kemampuan rakyat. Sebab kenaikan TDL, pajak dan biaya STNK serta BPKB sangat membebani masyarakat.
"Inilah alasan kami, saat ini turun jalan, agar pemerintah mengevaluasi kebijakan yang telah ditetapkan selama ini," katanya menambahkan.
Aksi "Bela Rakyat 121" oleh HMI Pamekasan ini digelar mulai pukul 10.00 WIB, dan hingga pukul 10.49 WIB massa pengunjuk rassa mulai memasuki halaman kantor DPRD di Jalan Kabupaten Pamekasan.
Awalnya aksi berjalan lancar, namun kemudian ricuh, karena seorang kader dipukul polisi dan mengenai bagian matanya hingga bengkak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017