Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menetapkan program revitalisasi besar-besaran atas keberadaan perpustakaan sebagai salah satu prioritas dalam upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2017.
"Sejumlah langkah kami siapkan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Bupati Banyuwangi mengatakan, perpustakaan adalah sektor penting karena berkaitan dengan kualitas SDM. Karena itu, perpustakaan di Banyuwangi telah diisi tenaga segar yang diharapkan bisa menggairahkan program-program inovatif untuk meningkatkan budaya baca.
"Mulai tahun ini, status Kantor Perpustakaan sudah berubah menjadi dinas sehingga kewenangannya lebih luas. Kami juga sudah menempatkan tenaga baru dan segar di Dinas Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, dipimpin seorang doktor," katanya.
Dengan demikian, katanya, dunia perpustakaan ini bukan lagi program pinggiran, tapi program prioritas berbarengan dengan sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, pariwisata dan lainnya.
Menurut dia, sejumlah langkah telah disiapkan, di antaranya penambahan buku besar-besaran. "Silakan susun mau beli buku apa saja, saya dukung. Semua buku, dari buku-buku praktis, seperti buku wirausaha, teori ekonomi, sains. politik, agama, olahraga, hingga buku pendidikan anak. Silakan dibeli. Biar anak-anak kita baca dan semakin pintar," kata Anas.
Langkah lainnya, katanya, adalah mengembangkan secara massif sarana pojok baca di ruang-ruang publik. Pojok baca ini akan terintegrasi dengan arena arena bermain yang ramah anak yang juga menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah daerah ujung timur Pulau Jawa itu di tahun 2017.
"Pojok baca ini kami buat di taman-taman kota, mal, tempat wisata, dan balai desa yang tentunya dilengkapi dengan perpustakaan mini. Pojok baca ini akan didesain semenarik mungkin agar bisa menarik minat anak-anak muda. Kalau perlu akan menjadi tempat berkumpul bagi mereka," ujar Anas.
Anas menambahkan, tahun ini juga bakal ditambah sejumlah sarana dan prasarana pendukung, seperti armada perpustakaan keliling.
"Wajah perpustakaan daerah dalam waktu dekat akan kami rombak. Selain tempatnya menjadi lebih nyaman, koleksi buku-bukunya ditambah dan akan dilengkapi dengan perpustakaan digital sehingga menarik minat pembaca," ujar Anas.
"Kami tidak hanya menyuruh anak menjadi kreatif tapi juga menyediakan fasilitas bagi mereka. Perpustakaan akan menjadi pioner baru yang akan mengangkat Banyuwangi," kta dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Pemkab Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah, antara lain menjadikan kantor perpustakan sebagai jujukan orang untuk mencari referensi.
"Kami akan tambah referensi, mulai dari koleksi literatur bagi mahasiswa yang ada di Banyuwangi, hingga buku-buku populer yang banyak diburu masyarakat," ujar doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang itu.
Terkait pojok baca, pihaknya juga tengah menyiapkan armada dan sarana untuk ditempatkan di ruang publik. "Sudah ada sejumlah ide, segera kita realisasikan. Akan kami bikin terobosan bikin pojok baca yang representatif di stadion dan sejumlah destinasi wisata. Kita bikin desain yang menarik, jadi pojok baca itu juga bakal jadi destinasi wisata," kata Kadir.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Sejumlah langkah kami siapkan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Bupati Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.
Bupati Banyuwangi mengatakan, perpustakaan adalah sektor penting karena berkaitan dengan kualitas SDM. Karena itu, perpustakaan di Banyuwangi telah diisi tenaga segar yang diharapkan bisa menggairahkan program-program inovatif untuk meningkatkan budaya baca.
"Mulai tahun ini, status Kantor Perpustakaan sudah berubah menjadi dinas sehingga kewenangannya lebih luas. Kami juga sudah menempatkan tenaga baru dan segar di Dinas Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi, dipimpin seorang doktor," katanya.
Dengan demikian, katanya, dunia perpustakaan ini bukan lagi program pinggiran, tapi program prioritas berbarengan dengan sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, UMKM, pariwisata dan lainnya.
Menurut dia, sejumlah langkah telah disiapkan, di antaranya penambahan buku besar-besaran. "Silakan susun mau beli buku apa saja, saya dukung. Semua buku, dari buku-buku praktis, seperti buku wirausaha, teori ekonomi, sains. politik, agama, olahraga, hingga buku pendidikan anak. Silakan dibeli. Biar anak-anak kita baca dan semakin pintar," kata Anas.
Langkah lainnya, katanya, adalah mengembangkan secara massif sarana pojok baca di ruang-ruang publik. Pojok baca ini akan terintegrasi dengan arena arena bermain yang ramah anak yang juga menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah daerah ujung timur Pulau Jawa itu di tahun 2017.
"Pojok baca ini kami buat di taman-taman kota, mal, tempat wisata, dan balai desa yang tentunya dilengkapi dengan perpustakaan mini. Pojok baca ini akan didesain semenarik mungkin agar bisa menarik minat anak-anak muda. Kalau perlu akan menjadi tempat berkumpul bagi mereka," ujar Anas.
Anas menambahkan, tahun ini juga bakal ditambah sejumlah sarana dan prasarana pendukung, seperti armada perpustakaan keliling.
"Wajah perpustakaan daerah dalam waktu dekat akan kami rombak. Selain tempatnya menjadi lebih nyaman, koleksi buku-bukunya ditambah dan akan dilengkapi dengan perpustakaan digital sehingga menarik minat pembaca," ujar Anas.
"Kami tidak hanya menyuruh anak menjadi kreatif tapi juga menyediakan fasilitas bagi mereka. Perpustakaan akan menjadi pioner baru yang akan mengangkat Banyuwangi," kta dia.
Sementara itu Kepala Dinas Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Pemkab Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah, antara lain menjadikan kantor perpustakan sebagai jujukan orang untuk mencari referensi.
"Kami akan tambah referensi, mulai dari koleksi literatur bagi mahasiswa yang ada di Banyuwangi, hingga buku-buku populer yang banyak diburu masyarakat," ujar doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang itu.
Terkait pojok baca, pihaknya juga tengah menyiapkan armada dan sarana untuk ditempatkan di ruang publik. "Sudah ada sejumlah ide, segera kita realisasikan. Akan kami bikin terobosan bikin pojok baca yang representatif di stadion dan sejumlah destinasi wisata. Kita bikin desain yang menarik, jadi pojok baca itu juga bakal jadi destinasi wisata," kata Kadir.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017