Kediri (Antara Jatim) - Inflasi di Kediri, Jawa Timur, pada Desember 2016 mencapai 0,36 persen, yang merupakan terendah dari seluruh daerah penimbang inflasi di Jatim.

"Inflasi ini terendah di Jatim. Ini menandakan TPID kerja dengan sunggu-sungguh," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Ellyn T Brahmana, di Kediri, Kamis.

Ia mengemukakan, inflasi itu dipengaruhi banyak faktor. Dari tujuh kelompok pengeluaran, hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan yaitu sebesar 0,80 persen. 

Sementara, kelompok pengeluaran lainnya justru mengalami kenaikan, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,81 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,38 persen.

Sementara itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,20 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,52 persen.

Dari beragam komoditas, yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada Desember 2016 adalah telur ayam ras, bensin, daging ayam ras, bayam, cabai rawit, rokok kretek filter, tukang bukan mandor, tarif pulsa telepon seluler, angkutan antarkota, dan kangkung.

Selain itu, juga terdapat komoditas yang memberikan tekanan terbesar terhadap inflasi di Kota Kediri pada Desember 2016 adalah bawang merah, cabai merah, emas perhiasan, tomat sayur, salak, semen, apel, pisang, melon, dan mentimun.

Dari delapan kota sebagai penimbang inflasi di daerah, seluruhnya mengalami inflasi, dimana yang tertinggi adalah Jember yang mencapai 0,93 persen.

Setelah Jember, disusul Malang dengan 0,58 persen, Surabaya 0,56 persen, Sumenep 0,53 persen, Banyuwangi 0,47 persen, Madiun 0,45 persen, Probolinggo 0,38 persen dan terakhir Kediri dengan 0,36 persen.

"Inflasi di Kediri ini lebih rendah ketimbang inflasi di Jatim pada Desember 2016 yang mencapai 0,56 persen serta nasional mencapai 0,42 persen," tutur Ellyn. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017