Madiun (Antara Jatim) - Wakil Kepala Bulog Sub Divre 4 Madiun Edy Sarjono menyatakan penyaluran beras yang ada di gudangnya untuk daerah yang menjadi wilayah kerjanya selama tahun 2016 berjalan lancar.

"Penyaluran beras di Bulog Madiun adalah untuk kebutuhan beras rakyat sejahtera (rastra) dan cadangan beras pemerintah (CBP). Semunya sudah tersalurkan untuk tahun 2016," ujar Edy kepada wartawan di Madiun, Kamis.

Menurut dia, kebutuhan rastra di wilayah Bulog Sub Divre 4 Madiun mencapai 2.337 ton per bulan. Jumlah tersebut didistribusikan untuk wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi. 

Sesuai data, jumlah penerima rastra yang dulu disebut raskin di wilayah kerja Bulog Madiun mencapai 155.857 rumah tangga sasaran (RTS) dengan masing-masing RTS menerima sebanyak 15 kilogram. 

Dari jumlah RTS penerima rastra tersebut, meliputi Kota Madiun sebanyak 5.560 RTS, Kabupaten Madiun sebanyak 59.905 RTS, dan Kabupaten Ngawi 90.392 RTS. 

Alokasi rastra disalurkan sebanyak 12 kali, dimana jatah bulan Juni dan Juli dipercepat pendistribusiannya pada bulan Juni 2016 karena menjelang lebaran. 

Percepatan rastra bulan Juni dan Juli tersebut diharapkan dapat menekan naiknya harga beras jelang puasa dan lebaran. Selain itu, juga meringankan beban masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan beras menjelang lebaran.

Sedangkan untuk penyaluran CBP, Bulog Sub Divre 4 Madiun telah mendistribusikan sebanyak 60 ton beras dari jatah yang ada di gudangnya untuk membantu penanggulangan korban bencana alam di wilayah kerjanya.

"Dari tiga pemerintah daerah di wilayah kerja kami, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi, hanya Pemerintah Kabupaten Ngawi yang tahun ini mengajukan penditribusian jatah CBP. Yakni sebanyak 60 ton," kata Edy Sarjono.

Beras tersebut digunakan untuk membantu korban bencana alam banjir yang terjadi di sejumlah daerah Kabupaten Ngawi akibat luapan Sungai Bengawan Solo dan Madiun pada bulan Oktober dan November 2016. 

Edy menambahkan, meski semua penyaluran jatah beras di tahun 2016 telah terdistribusi dan otomatis mengurangi stoknya, namun ia memastikan sisa stok yang ada di gudangnya saat ini tetap aman yakni mencapai 19.741 ton. 

"Stok yang mencapai 19.000 ton lebih tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga delapan bulan ke depan atau hingga pertengahan tahun 2017," tambahnya.

Sisi lain, pihaknya juga mulai melakukan serapan gabah dan beras yang dibeli dari petani selama tahun 2017. Beras tersebut untuk persediaan rastra, cadangan bencana alam atau CBP, dan operasi pasar di tahun tersebut dan berikutnya. (*)
     
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017