Jember (Antara Jatim) - Universitas Jember, Jawa Timur menyiapkan sejumlah program studi baru baik untuk program strata 1 (S-1) maupun S-2 yang rencananya sebagian program studi tersebut akan dibuka pada tahun 2017.

"Tiga program studi baru yang sudah turun Surat Keputusan (SK) nya dari Menristekdikti adalah Program Studi Proteksi Tanaman dan Program Studi Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian, serta Program Magister Teknik Sipil di Fakultas Teknik," kata Rektor Universitas Jember (Unej) M. Hasan di Kabupaten Jember, Jumat.

Sedangkan untuk Program Studi Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sudah mendapatkan izin dari Kemenristekdikti dan kini tinggal menunggu terbitnya SK Menristekdikti.

"Kami juga tengah memproses pembukaan Program Studi Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, Teknik Lingkungan, Perkebunan, Peternakan, dan Ilmu Gizi," tuturnya.

Menurutnya pembukaan program studi baru untuk S1 dan S2 tersebut sudah melalui kajian dan pertimbangan yang matang, serta memperhitungkan kemampuan Unej, bahkan pembukaan program studi baru juga menyesuaikan dengan kebijakan Kemenristekdikti, salah satu contohnya adanya kebijakan pengembangan ilmu-ilmu keteknikan untuk meningkatkan jumlah insinyur di Indonesia.

"Pembukaan program studi baru seperti Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, dan Teknik Lingkungan mengacu kepada kebutuhan di lapangan yang masih membutuhkan banyak lulusan di bidang tersebut. Harapannya, kebutuhan akan ahli keteknikan di berbagai bidang dapat dipenuhi oleh perguruan tinggi di Indonesia sendiri," katanya.

Untuk mempersiapkan pembukaan program studi baru tersebut, lanjut dia, pihak Unej telah melakukan berbagai langkah, salah satunya merekrut tenaga dosen dan mempersiapkan sarana, serta prasarana yang dibutuhkan.

"Kita sudah membuka rekrutmen dosen kontrak atau yang kini dikenal sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja untuk Program Studi Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, Teknik Lingkungan, Perkebunan, dan Peternakan. Dari data di Bagian Kepegawaian, pelamarnya sudah mencapai 333 orang," ucap Rektor Unej dua periode itu.

Hasan menjelaskan beberapa program studi yang baru tersebut akan berkampus di Kabupaten Bondowoso yakni Program Studi Perkebunan, Peternakan, Ilmu Gizi, dan Ekonomi Syariah. Khusus untuk Program Studi Ekonomi Syariah sudah dibuka tahun 2016  dan sudah menerima mahasiswa. 

"Kami melakukan kerja sama dengan Pemkab Bondowoso dalam membuka Unej di kabupaten setempat. Kami menyediakan sumber daya manusia dan kurikulum, sedangkan Pemkab Bondowoso mempersiapkan sarana dan prasarana," ujarnya.

Saat ini Pemkab Bondowoso telah mempersiapkan lahan seluas 14 hektare untuk kampus Unej di kabupaten setempat, termasuk telah membangun aula dan gedung perkuliahan.

Ia mengatakan pembukaan Unej di Bondowoso didasari pada potensi wilayah, sekaligus diharapkan dapat membantu pengembangan ekonomi dan sosial budaya di kabupaten setempat, serta  jarak Bondowoso dan Jember yang tidak terlalu jauh memudahkan mobilitas dosen dan mahasiswa.

"Kami melihat Bondowoso memiliki banyak potensi, misalnya di bidang perkebunan dan peternakan, sehingga Unej bersepakat dengan pemkab untuk membuka Program Studi Perkebunan dan Peternakan, bahkan tidak menutup kemungkinan program studi yang sudah ada di Kampus Tegalboto akan dibuka juga di Bondowoso," katanya.

Dengan penambahan program studi baru tersebut, pada tahun 2017 Unej diperkirakan menerima mahasiswa baru sebanyak 6.300 orang dan jumlah tersebut meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang semula berkisar lima ribuan mahasiswa baru.

Hingga Desember 2016, Kampus Tegalboto memiliki sebanyak 85 program studi yang terdiri dari sembilan program studi diploma, 46 program studi sarjana, lima program studi profesi, 20 program magister, dan lima program doktoral.

"Target ke depan, Unej akan menambah program studi hingga memiliki 100 program studi secara bertahap hingga  tahun 2020, sehingga Kampus Tegalboto Unej semakin berkembang dan berprestasi," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016