Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Nasional Narkotika Kabupaten Tulungagung menggelar lomba menggambar komik bertema antinarkoba tingkat pelajar di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Lomba yang menghadirkan ilustrator komik bertaraf internasional, Ardian Syaf asal Ngunut Tulungagung dan beberapa ilustrator nasional dan akademisi itu diikuti tak kurang dari 100 pelajar tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Tulungagung.
Menurut Kepala BNN Tulungagung AKBP Indra Brahmana, aAcara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB bertempat di aula salah satu hotel bintang di Kota Marmer itu bertujuan sebagai media kampanye antinarkoba di kalangan pelajar sekaligus mencari bibit komikus muda daerah.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan P4GN, yakni pemberantasan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di masyarakat," kata Indra dikonfirmasi usai lomba menggambar cerita pendek dengan konsep komik.
Ia berharap, lomba melukis cerita pendek versi komik tersebut selain menjadi adu kreatifitas dalam menuangkan ide menggambar ilustrasi tentang bahaya narkoba juga bisa menumbuhkan kesadaran para remaja, khususnya kalangan pelajar dalam perang melawan segala bentuk narkotika dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, lanjut Indra, hasil lukisan komikus muda Tulungagung tersebut tidak menutup kemungkinan akan dipakai sebagai media sosialisasi dan kampanye antinarkoba oleh BNN maupun lembaga terkait, sehingga menjadi pelecut semangat seniman komik daerah untuk terus berkarya dan berkreasi di bidang seni.
"Anda bisa lihat sendiri lukisan cerita pendek yang dibuat pelajar-pelajar ini sangat bagus. Mungkin tidak banyak dari kita menyangka bakat komikus-komikus muda daerah ternyata sangat besar namun selama ini kurang terwadahi," ujarnya.
Di Tulungagung sendiri kasus narkoba sebenarnya tidak semasif di kota-kota besar.
Namun menurut Indra, potensi dan bahaya peredaran gelap narkoba maupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang masih menjadi bahaya laten yang menjangkit kelompok usia remaja dan dewasa, termasuk kalangan pelajar.
"Kasus narkoba mungkin tidak banyak, tapi penggunaan obat terlarang seperti pil dobel L atau dikenal dengan istilah pil 'lolak-lolok' itu benar-benar menjadi perhatian serius BNN, kepolisian, maupun pemerintah daerah," kata Indra. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Lomba yang menghadirkan ilustrator komik bertaraf internasional, Ardian Syaf asal Ngunut Tulungagung dan beberapa ilustrator nasional dan akademisi itu diikuti tak kurang dari 100 pelajar tingkat SMA/MA/SMK se-Kabupaten Tulungagung.
Menurut Kepala BNN Tulungagung AKBP Indra Brahmana, aAcara yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.30 WIB bertempat di aula salah satu hotel bintang di Kota Marmer itu bertujuan sebagai media kampanye antinarkoba di kalangan pelajar sekaligus mencari bibit komikus muda daerah.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan P4GN, yakni pemberantasan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di masyarakat," kata Indra dikonfirmasi usai lomba menggambar cerita pendek dengan konsep komik.
Ia berharap, lomba melukis cerita pendek versi komik tersebut selain menjadi adu kreatifitas dalam menuangkan ide menggambar ilustrasi tentang bahaya narkoba juga bisa menumbuhkan kesadaran para remaja, khususnya kalangan pelajar dalam perang melawan segala bentuk narkotika dan obat-obatan terlarang.
Selain itu, lanjut Indra, hasil lukisan komikus muda Tulungagung tersebut tidak menutup kemungkinan akan dipakai sebagai media sosialisasi dan kampanye antinarkoba oleh BNN maupun lembaga terkait, sehingga menjadi pelecut semangat seniman komik daerah untuk terus berkarya dan berkreasi di bidang seni.
"Anda bisa lihat sendiri lukisan cerita pendek yang dibuat pelajar-pelajar ini sangat bagus. Mungkin tidak banyak dari kita menyangka bakat komikus-komikus muda daerah ternyata sangat besar namun selama ini kurang terwadahi," ujarnya.
Di Tulungagung sendiri kasus narkoba sebenarnya tidak semasif di kota-kota besar.
Namun menurut Indra, potensi dan bahaya peredaran gelap narkoba maupun penyalahgunaan obat-obatan terlarang masih menjadi bahaya laten yang menjangkit kelompok usia remaja dan dewasa, termasuk kalangan pelajar.
"Kasus narkoba mungkin tidak banyak, tapi penggunaan obat terlarang seperti pil dobel L atau dikenal dengan istilah pil 'lolak-lolok' itu benar-benar menjadi perhatian serius BNN, kepolisian, maupun pemerintah daerah," kata Indra. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016