Madiun (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, Jawa Timur, memetakan sebanyak enam dari 27 kelurahan yang ada di wilayahnya tergolong daerah rawan terjadi bencana banjir selama musim hujan pada akhir tahun ini hingga awal tahun 2017.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun Suwarno di Madiun, Sabtu, mengatakan, keenam kelurahan tersebut antara lain, Kelurahan Tawangrejo, Rejomulyo, Kelun, Pilangbango, Kanigoro, dan Oro-Oro Ombo.
"Keenam wilayah tersebut rawan banjir karena berada di aliran anak sungai Bengawan Madiun yang sering meluap. Menurut saya, itu bukan banjir, namun hanya air dari anak sungai yang antre masuk ke Bengawan Madiun. Meski demikian tetap diwaspadai," kata Suwarno kepada wartawan.
Guna penanganan bencana, pihaknya telah menyiagakan tim yang selalu siap jika sewaktu-waktu anak sungai Bengawan Madiun meluap dan menggenangi permukiman warga.
Selain kesiapan dari segi personel, pihaknya mengaku juga siap dari segi peralatan untuk menanggulangi bencana. Mulai dari perahu karet, penyediaan logistik, dapur umum, dan lainnya.
Selain banjir, pihaknya juga mewaspadai ancaman angin puting beliung yang terjadi di Kota Madiun. Adapun wilayah potensi angin puting beliung, BPBD mencatat hampir semua kelurahan di Madiun rawan terjadi puting beliung.
Namun yang paling rawan terdapat di Kelurahan Manisrejo, Banjarejo, Ngegong, Sogaten, Pilangbango, dan Kelun.
"Keenam wilayah tersebut rawan angin kencang karena masih banyak lahan yang kosong sehingga memudahkan angin berkumpul dan berkekuatan besar," terang Suwarno.
Menurut dia, kondisi tersebut berbeda dengan wilayah pusat kota seperti di Kelurahan Madiun Lor, Manguharjo, Kartoharjo, Pandean, Klegen, Taman, dan kelurahan lainnya.
Mengingat curah hujan diprediksi BMKG masih cukup tinggi pada akhir tahun ini hingga awal tahun 2017, pihaknya mengimbau warga untuk waspada dengan ancaman banjir dan angin puting beliung yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016