Tuban (Antara ) - Kodim 0811 Tuban, Jawa Timur, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian resor (polres), Satpol PP, mengerahkan 300 personel untuk mengantisipasi banjir luapan Bengawan Solo yang melanda sejumlah kecamatan.
    
"Musim hujan yang terjadi sekarang berpotensi tidak hanya menimbulkan banjir, tetapi juga tanah longsor dan angin kencang," kata Kasdim 0811 Tuban Mayor Inf. Suko Edi Winarto, Jumat.
    
Ketika apel siaga banjir di daerah setempat, ia menjelaskan sebanyak 300 personel gabungan akan diterjunkan langsung untuk menangani banjir luapan Bengawan Solo di Kecamatan Rengel, Soko, Plumpang dan Widang.
    
"Kita bersiaga untuk penanggulangannya agar kondisi banjir luapan Bengawan Solo di Tuban tidak bertambah parah," katanya menegaskan.
    
Oleh karena itu, Kodim 0811 mendirikan satu posko bencana di Makodim, selain juga di dirikan posko masing-masing satu posko di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang.
    
"Kesiapsiagaan yang kami lakukan karena berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," katanya menegaskan.
    
Menurut dia, dari kegiatan apel siaga gabungan dalam menghadapi bencana di daerahnya itu  untuk mempersiapkan personel juga sarana yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana banjir.
    
“Dengan apel siaga banjir dapat terbentuk kekuatan personel dalam melakukan pengamanan di titik-titik banjir," ucapnya.
    
Komandan Koramil Kecamatan Widang, Kapten Arh, Sutomo, mengaku telah menginstruksikan jajarannya di desa (Babinsa), untuk memonitor sekaligus membantu warga korban banjir luapan Bengawan Solo.
    
“Saya perintahkan Babinsa di desa binaannya masing-masing terjun langsung ke lapangan untuk mengevakuasi warga terutama wanita, anak-anak dan warga yang berusia lanjut,” ucapnya.
    
Selain itu, katanya, jajarannya juga harus ikut bertanggung jawab menjaga keamanan rumah warga yang ditinggalkan mengungsi dan terlibat dalam pendistribusian bantuan Sembako.
    
"Sebagian warga sudah tidak bekerja termasuk bahan pangan mereka yang diandalkan sudah banyak yang rusak karena banjir seperti tanaman padi dan jagung,” tandasnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016