Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan pengobatan pada warga korban banjir di Desa Ngablak,  dengan mendatangi permukiman warga yang terendam air banjir Bengawan Solo, Minggu.
    
"Ada 60 warga yang memperoleh pengobatan tim dinkes yang langsung mendatangi rumah warga yang kebanjiran di Desa Ngablak, Kecamatan Dander," kata Kasi Pengamatan Penyakit dan Kesehatan Matra pada Dinkes Bojonegoro Kun Sucahyo.
    
Keluhan warga yang menjalani pengobatan, menurut dia, terbanyak terserang penyakit infeksi kulit atau gatal-gatal sebanyak 32 orang.
    
Lainnya, infeksi saluran pernapasan akut (Ispa) 15 orang, myalgia 29 orang gastritis tujuh orang, dan berbagai macam penyakit lainnya.
    
"Semua warga di Ngablak, yang menjalani pengobatan memperoleh obat secara gratis," ucapnya.
    
Ia juga menyebutkan dinkes juga membuka pos kesehatan di Kelurahan Ledewetan dan Ledokkulon, Kecamatan Kota, sejak sehari lalu untuk melayani warga korban banjir luapan Bengawan Solo.
    
Sebanyak 58 warga pengungsi korban banjir di dua desa yang berobat, di antaranya, sebagian besar terserang penyakit gatal-gatal dengan jumlah 23 orang.     
    
"Lainnya warga yang berobat mengeluh pusing, pegal linu, juga penyakit lainnya," ujar dia.
    
Di Desa Ngablak, menurut dia, dalam melakukan pengobatan tim dinkes didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Andik Sudjarwo, melakukan pengobatan warga korban banjir Bengawan Solo.
    
"Genangan banjir luapan Bengawan Solo di Desa Ngablak, Kecamatan Dander, masih stabil," jelas Kepala BPBD Andik Sudjarwo.
    
Bahkan, lanjut dia, ketinggian air Bengawan Solo di wilayah timur di daerahnya di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, dan Baureno, sekarang ini masih merangkak naik.
    
"Kalau memang di wilayah timur juga banyak pengungsi maka dinkes juga akan segera membuka posko kesehatan," katanya.
    
Data di Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro statusnya masih siaga kuning dengan ketinggian 14,78 meter, Minggu pukul 18.00 WIB.
    
Di daerah hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, dalam waktu bersamaan ketinggian Bengawan Solo masing-masing 8,15 meter (merah), 5,80 meter (merah), 4,41 meter (merah) dan 2,21 (kuning). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016