Madiun (Antara Jatim) - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mendorong sejumlah kelompok wanita tani (KWT) di wilayahnya agar kreatif mengolah bahan baku hasil pertanian yang kurang diminati menjadi produk unggulan bernilai ekonomis.

Kepala BKP Kabupaten Madiun Edi Bintarjo di Madiun, Selasa mengatakan salah satu bahan baku hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk unggulan adalah pisang raja nangka, kidang, dan raja manggis.

"Ketiga jenis pisang tersebut banyak tumbuh di wilayah Dagangan Kabupaten Madiun. Namun karena rasaya tidak enak dan kecut, maka kurang diminati. Akibatnya harga jualnya anjlok," ujar Edi Bintarjo kepada wartawan.

Sesuai data, harga pisang raja nangka, kidang, dan raja manggis hanya sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per enam sisirnya. Padahal dari segi budi daya lebih mudah dan tahan penyakit.

Untuk mendongkrak nilai jual dari ketiga komoditas tersebut, BKP mendukung sejumlah ibu-ibu di Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan yang tergabung dalam KWT Mekarsari untuk mengolah ketiganya menjadi keripik pisang aneka rasa yang bernilai jual ekonomis dan disukai konsumen. Yakni, rasa susu, cokelat, stroberi, keju, dan bumbu balado.

Tidak hanya keripik, pisang-pisang tersebut juga diolah menjadi tepung pisang sebagai bahan baku aneka roti seperti brownies dan lainnya yang sama sekali tidak menggunakan tepung terigu. 

Harga aneka makanan olahan tersebut bervariasi. Mulai dari Rp10 ribu hingga Rp40 ribu per kemasan. Animo masyarakat juga cukup baik terhadap produk olahan pisang tersebut.

Produk olahan pisang tersebut telah dipasarkan ke wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Bahkan hingga mencapai sejumlah wilayah di Jawa Timur.

"Untuk saat ini, KWT Mekarsari Desa Ngranget juga sedang berusaha menjajaki kerja sama pemasaran tepung pisang dengan PT Lissom Indonesia di Bekasi, Jabar," kata dia.

Piaknya akan terus mendorong para kelompok tani maupun KWT untuk berinovasi melakukan pengolahan aneka bahan baku pertanian menjadi pangan yang sehat dan bernilai ekonomis. Sebab, selain meningkatkan pendapatan, juga dapat menyerap tenaga kerja di wilayah desa setempat. 

"Sehingga, tingkat kesejahteraan petani, para kelompok tani wanita dan keluarganya juga meningkat," tambah dia. 

Data BKP Kabupaten Madiun mencatat, produksi pisang di Kabupaten Madiun hingga saat ini telah mencapai 198.231,63 kuintal per tahun dengan berbagai jenis varian pisang termasuk pisang raja nangka, kidang, dan raja manggis. (*)
     
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016