Pacitan (Antara Jatim) - Ribuan warga dari berbagai pelosok Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengikuti kegiatan napak tilas perjalanan gerilya Panglima Besar Jendral Sudirman di daerah itu dengan membawa replika tandu yang diusung rombongan terdepan.
"Napak tilas ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Semoga kegiatan ini menginspirasi generasi muda kita," kata Komandan Kodim 0801/Pacitan Letkol Inf Yudhi Diliyanto di sela acara serah terima replika tandu Panglima Besar Sudirman di kecamatan Bandar, Pacitan, Rabu.
Acara serah terima itu dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI Dapil VII wilayah Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek Edhi Baskoro Yudhoyono, Bupati Pacitan Indartato, Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf Yudhi diliyanto, dan Ketua DPRD Pacitan Roni Wahyono.
Acara napak tilas berlangsung empat hari dengan melintasi sejumlah wahana alam liar yang berbukit, gunung dan ngarai di Pacitan.
Hasilnya, setiap rombongan peserta napak tilas yang jumlahnya ditaksir mencapai 600 orang lebih selalu mendapat sambutan antusias warga.
Kegiatan napak tilas berlangsung estafet, dimana kelompok pemandu replika tandu panglima besar Sudirman akan diserahkan ke kelompok lain di setiap kecamatan yang dilalui sebagaimana rute gerilya pahlawan nasional tersebut.
Menurut Dandim, kegiatan napak tilas gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda (KNPI) Pacitan.
Dalam kegiatan itu, replika tandu Jenderal soedirman dibawa oleh peserta napak tilas, menempuh jarak 97 kilometer.
Peserta akan berjalan kaki secara estafet selama empat hari dan finish di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan.
"Puncak kegiatan ini adalah peringatan hari Pahlawan 10 Nopember yang akan berlangsung di pelataran Monumen Sejarah Jenderal Soedirman," kata Ketua Panitia Napak Tilas, Hariyawan.
Prosesi pemberangkatan peserta napak tilas gerilya Jenderal Soedirman dimulai dari halaman pendopo balai Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro.
Dari titik inilah peserta akan menempuh perjalanan melewati enam kecamatan, yakni Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo, Bandar dan Nawangan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Napak tilas ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar beliau dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Semoga kegiatan ini menginspirasi generasi muda kita," kata Komandan Kodim 0801/Pacitan Letkol Inf Yudhi Diliyanto di sela acara serah terima replika tandu Panglima Besar Sudirman di kecamatan Bandar, Pacitan, Rabu.
Acara serah terima itu dihadiri oleh anggota Komisi X DPR RI Dapil VII wilayah Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek Edhi Baskoro Yudhoyono, Bupati Pacitan Indartato, Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf Yudhi diliyanto, dan Ketua DPRD Pacitan Roni Wahyono.
Acara napak tilas berlangsung empat hari dengan melintasi sejumlah wahana alam liar yang berbukit, gunung dan ngarai di Pacitan.
Hasilnya, setiap rombongan peserta napak tilas yang jumlahnya ditaksir mencapai 600 orang lebih selalu mendapat sambutan antusias warga.
Kegiatan napak tilas berlangsung estafet, dimana kelompok pemandu replika tandu panglima besar Sudirman akan diserahkan ke kelompok lain di setiap kecamatan yang dilalui sebagaimana rute gerilya pahlawan nasional tersebut.
Menurut Dandim, kegiatan napak tilas gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan Komite Nasional Pemuda (KNPI) Pacitan.
Dalam kegiatan itu, replika tandu Jenderal soedirman dibawa oleh peserta napak tilas, menempuh jarak 97 kilometer.
Peserta akan berjalan kaki secara estafet selama empat hari dan finish di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan.
"Puncak kegiatan ini adalah peringatan hari Pahlawan 10 Nopember yang akan berlangsung di pelataran Monumen Sejarah Jenderal Soedirman," kata Ketua Panitia Napak Tilas, Hariyawan.
Prosesi pemberangkatan peserta napak tilas gerilya Jenderal Soedirman dimulai dari halaman pendopo balai Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro.
Dari titik inilah peserta akan menempuh perjalanan melewati enam kecamatan, yakni Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo, Bandar dan Nawangan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016