){kind=link}
Situbondo (Antara Jatim) - Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara III, Joeflay J. Bahroeny mengatakan bahwa seluruh PTPN (Persero) ke depan diharapkan menjadi bagian dari kebutuhan nasional, karenanya BUMN itu akan terus berupaya menjadi lebih baik.
"Kami akan terus berupaya namun bukan dalam arti bersaing, tetapi kami akan berusaha lebih konkret dengan 'cost' (biaya) yang rendah seperti yang telah dilakukan oleh pabrik-pabrik gula swasta lainnya," katanya saat berkunjung ke Pabrik Gula Asembagus PTPN XI, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mencontohkan jika PG Asembagus yang berada di Kecamatan Asembagus itu, kendati kondisi umur pabrik sudah tua, tetapi kondisi produksi gulanya masih bagus dan menghasilkan gula yang bagus pula.
Oleh karena itu, kata dia, khusus PG Asembagus sudah mulai dilakukan revitalisasi atau perbaikan pada mesin giling tebu guna penambahan kapasitas giling atau produksi tebu/gula.
"Kalau selama ini hanya mampu produksi atau menggiling tebi 30 ribu kuintal per hari, akan tetapi setelah direvitalisasi, pada 2018 di PG Asembagus kapasitas produksinya akan bertambah menjadi 60 ribu kuintal per hari," ucapnya.
Ia menambahkan, pabrik gula sendiri bisa sukses tentunya dengan bekerja sama dengan masyarakat atau rakyat (petani).
"Intinya kami akan terus bekerja sama dengan petani karena bila pabrik gula baik yang pasti kesejahteraan masyarakat atupun petani akan lebih baik juga," tuturnya.
Sementara itu, General Manajer PG Asembagus Situbondo Achmad Barnas mengatakan bahwa penambahan kapasitas giling (produksi) tebu dan gula sudah dimulai pada tahun ini dan dilakukan secara bertahap hingga 2018.
"Kalau anggaran revitalisasi di pabrik gula ini sekitar Rp250 miliar dari APBN 2016 atau dana PMN (Penyertaan Modal Negara). Selain tujuannya meningkatkan kapasitas produksi per hari bertambah, juga untuk peningkatan ikumsa atau kualitas gula lebih bagus," katanya.
Ia menambahkan, beberapa peralatan pabrik gula yang akan diganti, diantaranya peralatan ketel (mesin uap), penambahan kapasitas mesin gilingan, dan proses produksi gula atau tempat penampungan gula. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami akan terus berupaya namun bukan dalam arti bersaing, tetapi kami akan berusaha lebih konkret dengan 'cost' (biaya) yang rendah seperti yang telah dilakukan oleh pabrik-pabrik gula swasta lainnya," katanya saat berkunjung ke Pabrik Gula Asembagus PTPN XI, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mencontohkan jika PG Asembagus yang berada di Kecamatan Asembagus itu, kendati kondisi umur pabrik sudah tua, tetapi kondisi produksi gulanya masih bagus dan menghasilkan gula yang bagus pula.
Oleh karena itu, kata dia, khusus PG Asembagus sudah mulai dilakukan revitalisasi atau perbaikan pada mesin giling tebu guna penambahan kapasitas giling atau produksi tebu/gula.
"Kalau selama ini hanya mampu produksi atau menggiling tebi 30 ribu kuintal per hari, akan tetapi setelah direvitalisasi, pada 2018 di PG Asembagus kapasitas produksinya akan bertambah menjadi 60 ribu kuintal per hari," ucapnya.
Ia menambahkan, pabrik gula sendiri bisa sukses tentunya dengan bekerja sama dengan masyarakat atau rakyat (petani).
"Intinya kami akan terus bekerja sama dengan petani karena bila pabrik gula baik yang pasti kesejahteraan masyarakat atupun petani akan lebih baik juga," tuturnya.
Sementara itu, General Manajer PG Asembagus Situbondo Achmad Barnas mengatakan bahwa penambahan kapasitas giling (produksi) tebu dan gula sudah dimulai pada tahun ini dan dilakukan secara bertahap hingga 2018.
"Kalau anggaran revitalisasi di pabrik gula ini sekitar Rp250 miliar dari APBN 2016 atau dana PMN (Penyertaan Modal Negara). Selain tujuannya meningkatkan kapasitas produksi per hari bertambah, juga untuk peningkatan ikumsa atau kualitas gula lebih bagus," katanya.
Ia menambahkan, beberapa peralatan pabrik gula yang akan diganti, diantaranya peralatan ketel (mesin uap), penambahan kapasitas mesin gilingan, dan proses produksi gula atau tempat penampungan gula. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016