Malang (Antara Jatim) - Laboratorium Klinik Prodia menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, untuk melakukan penelitian dan pendidikan dengan harapan ke depan ada sinergitas bagi perkembangan ilmu kedokteran di Tanah Air.
"Ke depan, kerja sama ini tidak hanya dengan Fakultas Kedokteran saja, tapi juga fakultas-fakultas lain yang linier dengan program-program Prodia, bahkan program di luar ilmu kesehatan," kata Direktur Utama PT Prodia Widyausaha Dr Dewi Muliaty di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Kedokteran UB di Malang, Jumat.
Selain dengan Fakultas Kedokteran di berbagai kampus, katanya, Prodia juga menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. "Kerja sama dengan berbagai kampus ini menguntungkan banyak pihak, disamping Prodia sendiri, di antaranya rumah sakit, FK dan masyarakat," urainya.
Prodia sebagai salah satu laboratorium klinik swasta dengan jaringan terbesar, yakni 128 laboratorium klinik dengan 251 outlet yang tersebar di lebih dari 104 kota yang tersebar di 30 provinsi.
Visi Prodia bertransformasi, disamping untuk menjadi Centre of Excellence, juga menjadi layanan kesehatan terpercaya menuju "Next Generation Health Care", dimana pengobatan setiap individu berbeda disesuaikan dengan gen individu bersangkutan agar penyakit dapat diatasi lebih dini dan tuntas.
Usai penandatanganan MoU antara Prodia yang diwakili Direktur Utama Dr Dewi Muliaty dan FK UB diwakili Dekan FK Dr dr Sri Andarini itu dilanjutkan dengan diskusi ilmiah dengan tema "Personalized Medicine" dengan nara sumber Dr Saifurrohman, Sp.JP(K), PhD.
Selain itu diskusi tentang Implementasi Biomarker pada Penelitian Klinis dengan pembicara Dr Trilis Yulianti. Diskusi ilmiah diikuti lebih dari 100 peserta dari kalangan dokter program pendidikan S2 dan S3, dosen, guru besar, kepala laboratorium, dan kepala studi program FK UB.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya merupakan Fakultas Kedokteran ke-25 yang melakukan kerja sama dengan Prodia dalam hal pendidikan dan penelitian. "
Selain dengan FK UB, sebelumnya Laboratorium Klinik Prodia telah menandatangani MoU serupa dengan Universitas/Fakultas Kedokteran yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yakni FK Undip, FK UI, FK USU Medan, FK UNHAS Makassar, FK UNSRAT Manado, UNMUL Samarinda, dan FK Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Selain itu juga ada FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, FK Universitas Udayana Denpasar, FK UNSOED Purwokerto, FK Universitas Haluoleo Kendari, FK UGM Yogjakarta, FK UNS Surakarta, FK Universitas Al- Khairat Palu, FK UNIBA, FK UNJANI Cimahi, FK UNISRI Palembang, dan FK UMI Makassar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Ke depan, kerja sama ini tidak hanya dengan Fakultas Kedokteran saja, tapi juga fakultas-fakultas lain yang linier dengan program-program Prodia, bahkan program di luar ilmu kesehatan," kata Direktur Utama PT Prodia Widyausaha Dr Dewi Muliaty di sela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Kedokteran UB di Malang, Jumat.
Selain dengan Fakultas Kedokteran di berbagai kampus, katanya, Prodia juga menjalin kerja sama dengan Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. "Kerja sama dengan berbagai kampus ini menguntungkan banyak pihak, disamping Prodia sendiri, di antaranya rumah sakit, FK dan masyarakat," urainya.
Prodia sebagai salah satu laboratorium klinik swasta dengan jaringan terbesar, yakni 128 laboratorium klinik dengan 251 outlet yang tersebar di lebih dari 104 kota yang tersebar di 30 provinsi.
Visi Prodia bertransformasi, disamping untuk menjadi Centre of Excellence, juga menjadi layanan kesehatan terpercaya menuju "Next Generation Health Care", dimana pengobatan setiap individu berbeda disesuaikan dengan gen individu bersangkutan agar penyakit dapat diatasi lebih dini dan tuntas.
Usai penandatanganan MoU antara Prodia yang diwakili Direktur Utama Dr Dewi Muliaty dan FK UB diwakili Dekan FK Dr dr Sri Andarini itu dilanjutkan dengan diskusi ilmiah dengan tema "Personalized Medicine" dengan nara sumber Dr Saifurrohman, Sp.JP(K), PhD.
Selain itu diskusi tentang Implementasi Biomarker pada Penelitian Klinis dengan pembicara Dr Trilis Yulianti. Diskusi ilmiah diikuti lebih dari 100 peserta dari kalangan dokter program pendidikan S2 dan S3, dosen, guru besar, kepala laboratorium, dan kepala studi program FK UB.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya merupakan Fakultas Kedokteran ke-25 yang melakukan kerja sama dengan Prodia dalam hal pendidikan dan penelitian. "
Selain dengan FK UB, sebelumnya Laboratorium Klinik Prodia telah menandatangani MoU serupa dengan Universitas/Fakultas Kedokteran yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, yakni FK Undip, FK UI, FK USU Medan, FK UNHAS Makassar, FK UNSRAT Manado, UNMUL Samarinda, dan FK Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Selain itu juga ada FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, FK Universitas Udayana Denpasar, FK UNSOED Purwokerto, FK Universitas Haluoleo Kendari, FK UGM Yogjakarta, FK UNS Surakarta, FK Universitas Al- Khairat Palu, FK UNIBA, FK UNJANI Cimahi, FK UNISRI Palembang, dan FK UMI Makassar.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016