Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah warga di Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Tumur, Sabtu (29/10) malam menangkap seorang buron narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung sejak 13 Agustus silam, karena berbuat onar dan melakukan pengancaman.
    
"Pelaku dalam kondisi mabuk atau di bawah pengaruh minuman keras saat ditangkap dan dihajar massa karena bertindak melindungi Kepala Desa Talang," kata Kasubbag Humas Polres Tulungagung AKP Saeroji di Tulungagung, Minggu.
    
Saat dibawa ke mapolres, kata Saeroji, kondisi tahanan kabur bernama Syaifullah Nursadewa (33) sudah dalam keadaan babak belur.
    
Pria asal Dusun Candi, Desa Talang, Kecamatan Sendang, itu rupanya sempat menjadi bulan-bulanan massa karena sikap agresif yang dilakukannya terhadap kepala desanya sendiri, meski telah diperingatkan warga, sekitar pukul 23.30 WIB.
    
"Pelaku datang ke rumah kades dalam kondisi mabuk dan teriak-teriak melakukan pengancaman. Saat itu kades sedang tidak ada sehingga segera diingatkan warga, namun begitu yang ditunggu muncul dia mencoba menyerang sehingga diamankan massa," tutur Saeroji.
    
Anggota Polsek Sendang yang mendapat laporan lalu datang mengamankan Syaifulloh.
    
Pelaku selanjutnya dibawa ke Mapolres Tulungagung karena alasan keamanan.
    
Berdasarkan data LP Kelas IIB Tulungagung, Syaifulloh tercatat sebagai napi yang telah divonis oleh Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung dengan hukuman dua tahun lebih enam bulan kurungan penjara.
    
Sebelum kabur bersama dua rekannya yang sama-sama dijebloskan ke ruang isolasi LP, Syaifulloh sudah menjalani masa hukuman sekitar setahun.
    
Kasus tahanan/napi kabur terjadi pada Sabtu, 13 Agustus atau sekitar 2,5 bulan lalu.
    
Saat itu, tiga warga binaan yang terdiri dari dua tahanan dan satu narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung kabur dengan cara menjebol plafon ruang G sel isolasi warga binaan bermasalah.
    
Kepala LP Klas IIB Tulungagung Wahyu Prasetya mengatakan, tiga dari empat tahanan dan narapidana yang berada di salah satu ruang isolasi kabur saat turun hujan deras antara pukul 02.00 WIB hingga 03.00 WIB.
    
Mereka yang kabur selain Syaifulloh adalah Hario Minto Nugroho (27), warga Jl KH Agus Salim, Kelurahan Kenayan, Kecamatan Tulungagung dan Edi Kurniawan (21), warga Desa Dono, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung.
    
Dua tahanan yang disebut terakhir telah lebih dulu dibekuk polisi dan kelompok sipir LP di dua tempat berbeda dalam operasi pengejaran saat itu.
    
Syaifulloh merupakan buron napi terakhir dan diidentifikasi sebagai otak pelarian tersebut.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016