Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 35 mahasiswi dan mahasiwa lintas fakultas di Universitas Surabaya (Ubaya) menyajikan "dance" dalam tiga bentuk untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda yakni tari tradisional kreasi baru, breakdance, dan kolaborasi hip hop-flashmob.

Puluhan mahasiswi-mahasiswa itu menciptakan kejutan pada Hari Sumpah Pemuda dengan mendatangi Kantin Fakultas Psikologi Ubaya pada jam istirahat, lalu memainkan musik dan akhirnya maju dengan serentak untuk memainkan "creative dance" untuk Sumpah Pemuda di kantin itu, Jumat.

"Tiga bentuk tari atau dance itu sengaja dilakukan pada jam istirahat perkuliahan utnuk memberi kejutan pada pengunjung kantin, bahkan pengelola kantin juga tidak tahu. Mereka menyampaikan satu pesan Sumpah Pemuda yakni semangat," kata Pembina UKM Tari, Guguh Sujatmiko M.Ds.

Semangat itu antara lain ditunjukkan dengan seorang mahasiswa yang tambun dengan berat badan 80 kilogram lebih, namun terbukti bisa menyajikan semua jenis tarian itu dengan sangat lincah.

"Gendut juga bisa gerak, asalkan kita bangkit, selalu semangat, dan gigih dalam berusaha," kata dosen muda dari Fakultas Industri Kreatif (FIK) Ubaya itu.

Dalam kesempatan itu, mahasiswa bertubuh tambun, Rido, mengaku agak susah dalam melakukan gerakan yang energik dalam ketiga bentuk tarian itu, namun dirinya dapat melakukan hal itu, karena dirinya ingin memberikan kejutan kepada rekan-rekannya di kantin itu.

"Berat badan saya memang lebih dari 80 kilogram, tapi dengan beberapa kali latihan, ternyata ya bisa juga," kata mahasiswa Fakultas Farmasi yang aktif dalam UKM Tari bersama puluhan mahasiswa dari lintas fakultas di Ubaya.

Khusus "dance" untuk Hari Sumpah Pemuda yang berdurasi 17 menit itu, ia menyiapkan secara singkat dengan puluhan rekan-rekannya melalui beberapa kali pertemuan dan lima kali latihan pada setiap hari Sabtu.

"Idenya datang dari kami semua, lalu kami langsung membikin musik yang mendukung konsep itu hingga akhirnya menyajikan konsep yang memiliki tagline 'Buktikan Sumpahmu, Tunjukkan Kreativitasmu' itu," katanya, didampingi Ketua UKM Tari Ubaya, Linda Yosanti.

Intinya, konsep itu menceritakan seorang pemuda yang mulai putus asa dalam menjalani kehidupan dan terpuruk, lalu dia bertemu teman-teman dan  akhirnya mendapatkan semangatnya kembali berkat dukungan orang-orang di sekitarnya. Semangat itu disimbolkan dengan kepalan tangan berkali-kali.

Dalam "dance" Hari Sumpah Pemuda itu, puluhan mahasiswa itu mengakhiri penampilan dengan membentangkan potongan "banner" bertuliskan Sum-Pah-Pe-Mu-Da dan U-B-A-Y-A yang akhirnya mendapat "applaus" dari para mahasiswa pengunjung kantin itu. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016