Kediri (Antara Jatim) - Tenun ikat khas Kediri, Jawa Timur, akan memeriahkan peragaan busana "Jakarta Fashion Week 2017" yang digelar di Senayan City, Jakarta, 22-28 Oktober 2016.
     
"Jadi, tenun ikat Kediri kami coba kenalkan di kancah nasional dan internasional. Sebelumnya, pernah ikut (peragaan busana) ke Turki," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu.
     
Ia mengatakan, dalam peragaan busana tersebut, tenun ikat khas Kediri sengaja ditampilkan. Pihaknya ingin menunjukkan eksotisnya kain tenun asal Kediri itu.
     
"Tenun ikat, jika digunakan dengan baik, didesain dengan baik tidak kalah dengan lainnya. Yang saat ini dipamerkan batik menjadi gaun, tapi kami mencoba tenun dari Kediri ke tingkat nasional dan akan dilihat seperti apa," ujarnya.
     
Wali Kota mengatakan, tenun ikat produksi Kediri harus bisa ekspansi ke luar kota, sebab jika hanya memenuhi pasar dalam kota akan terasa jenuh. Dalam ajang "Jakarta Fashion Week 2017", dinilai sebagi kesempatan yang sangat bagus untuk mengenalkan produk khas Kediri tersebut.
    
"Ini langkah bagus. Di pameran itu, tempat para desainer menunjukkan karya terbaiknya dan 'Jakarta Fashion Week 2017' ini ajangnya bagus," ujarnya. 
     
Untuk teknis serta desainer yang dilibatkan, Wali Kota mengatakan ditangani oleh tim tersendiri bersama PKK Kota Kediri. Ia nantinya hanya mendampingi.

Ia pun berharap, dari pengalaman peragaan busana itu, ilmu yang didapatkan bisa ditularkan pada anak-anak misalnya SMK. Mereka bisa belajar tentang busana, seta mengombinasi berbagai corak tenun ikat menjadi berbagai model baju. 
     
Selain itu, penenun pun juga bisa belajar, corak yang menarik untuk dikombinasi, sehingga ke depan penenun bisa bertambah ilmunya dan bisa menghasilkan produk yang lebih bagus.
     
"Para penenun yang mau diajak kerjasama dengan desainer juga akan bertambah ilmunya, menyesuaikan kebutuhan. Kalau tidak ada sentuhan itu, tenun ikat akan terkesan biasa saja, tapi jika dieksplorasi dengan semaksimal mungkin, nilainya akan tinggi. Tenun ikat ini nilai budayanya tinggi," ungkapnya.
     
Pihaknya juga tidak ingin corak tenun ikat dari Kediri diambil daerah lainnya. Salah satu yang dilakukan pemerintah kota saat ini, dengan terus "Branding" kain tenun ikat tersebut, agar semakin dikenal, terutama coraknya. Dengan itu, ke depannya dipastikan juga memengaruhi omzet para perajin tenun ikat Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016