Jember (Antara Jatim) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) XI Jember menargetkan sebanyak 750 unit "Rumah Pangan Kita" (RPK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kami targetkan pendirian 750 unit Rumah Pangan Kita di seluruh Kabupaten Jember hingga akhir tahun 2016 untuk mendukung program pemerintah pusat yang mewajibkan setiap kabupaten/kota memiliki RPK," kata Kepala Bulog Subdivre XI Jember Khozin di Jember, Rabu.

Menurut dia, Kabupaten Jember memiliki sebanyak 248 desa/kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan dan pihak Bulog menargetkan pendirian sebanyak tiga RPK di setiap desa, sehingga target hingga akhir tahun diharapkan bisa mencapai 750 RPK.

"Target itu jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa daerah lainnya yang mayoritas menargetkan satu hingga dua RPK di setiap desa karena instruksi dari pemerintah pusat mengenai pembentukan RPK baru turun sekitar dua bulan yang lalu," tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, terdapat sebanyak 75 warga Jember yang mengisi blanko pendaftaran dalam program RPK dan 12 orang di antaranya sudah aktif bertransaksi dengan Bulog Jember terkait dengan penjualan bahan pokok yang dipasok Bulog.

"Kami terus memaksimalkan sosialisasi pendirian RPK di sela-sela pendistribusian beras untuk masyarakat pra-sejahtera (rastra)," ujarnya.

Khozin mengatakan pendirian RPK tersebut diharapkan bisa menjaga stabilitas harga beberapa komoditas bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng.

"Bulog mengajak masyarakat yang ingin membuka toko atau yang sudah memiliki toko untuk bekerjasama dengan kami, sehingga Bulog akan memasok beberapa komoditas tersebut yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran," tuturnya.

Secara teknis, lanjut dia, Bulog akan memasok beras, gula, dan minyak goreng, bahkan kalau diperlukan pihaknya juga akan memasok telur ayam ras kepada pemilik RPK dan menjualnya kepada mereka dengan menetapkan HET (harga eceran tertinggi). 

"Namun, sebelumnya kami sudah berikan margin keuntungan kepada pemilik toko RPK itu, sehingga mereka tetap mendapatkan untung, meskipun harga bahan pokok yang dijual lebih murah dibandingkan harga di pasaran," katanya.

Ia mencontohkan, apabila harga beras premium di pasar dijual seharga Rp9.000 per kilogram, maka Bulog akan menjual beras kualitas premium ke pemilik RPK sebesar Rp8.500-Rp8.700 per kilogram, sehingga mereka bisa menjual kepada konsumen seharga Rp8.800-Rp 8.900 per kilogram.

"Pemilik RPK masih untung dan di sisi lain stabilitas harga komoditas beras tetap terjaga. Khusus untuk beras yang digunakan dalam RPK ini adalah beras kualitas premium yang diproduksi oleh Unit Pengolahan Gabah dan Beras yang merupakan anak perusahaan Bulog dengan merk 'Beras Kita'," ujarnya menambahkan. (*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016