Tulungagung (Antara Jatim) - Ratusan gwarga dibantu TNI-Polri melakukan kerja bakti masal memindahkan sejumlah makam di tempat pemakaman umum Desa Geger, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang ambles sedalam 2,5 meter akibat terdampak longsor, Selasa.
    
"Seluruh makam yang ikut ambles terseret pergerakan tanah, terbongkar hingga jasad di dalamnya terlihat seperti tercerabut keluar, kami pindahkan ke area aman," kata Kepala Desa Geger Jumari di konfirmasi di sela proses pemindahan.
    
Ia mengatakan, ada sekitar 50 jenazah yang akhirnya dipindahkan.
    
Prosesi dilakukan dengan merelokasi seluruh jenazah yang makamnya rusak atau bahkan terbongkar dimakamkan ulang di lahan TPU yang masih utuh atau tidak terdampak longsor.
    
"Pemindahan dilakukan dengan melibatkan seluruh keluarga dari jenazah yang dipindahkan," katanya.
    
Dengan mengerahkan Kerja bakti yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB itu rampung sekitar pukul 11.00 WIB.
    
Menurut Jumari, warga dan pekerja dari pihak masing-masing keluarga jenazah sebelumnya terlebih dulu melakukan penggalian di petak-petak lahan yang sudah ditentukan oleh pemerintah desa, sesuai kesepakatan hasil musyawarah warga.
    
"Jenazah dipindahkan ke lokasi lain di area pemakaman tersebut, bukan di lokasi baru dengan pertimbangan akses lokasi yang mudah dijangkau masyarakat," katanya.
    
Jumari mengatakan, tanah pemakaman yang ambles memanjang hingga radius 150 meter dan kedalaman mencapai 2,5 meter.
    
Jumari menuturkan, amblesnya tanah di pemakaman ini sudah terjadi sejak Sabtu (8/10).  
    
Namun pada saat itu, kata dia, kedalamannya baru sekitar 1,5 meter sampai akhirnya turun hujan deras yang menyebabkan pergerakan tanah susulan sehingga area pemakaman ambles lagi hingga kedalaman 2,5 meter.
    
"Kami saat itu sudah melaporkan kejadian ini ke pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Tulungagung dengan harapan mendapatkan bantuan," katanya.
    
Namun permintaan warga untuk mendapat bantuan anggaran untuk pembangunan talud di bawah kompleks pemakaman tidak bisa segera terwujud.
    
"Di bawah makam ada sumber air, diindikasikan debit air yang mengalir cukup deras dan mengakibatkan tanah tergerus dan terjadilah longsor," ujarnya.
    
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Nadlori Alwi mengatakan, kejadian tanah longsor tidaklah semuanya mendapatkan bantuan.
    
Ada beberapa kriteria bencana yang mendapatkan bantuan, di antaranya kategori bencana yang mengancam keselamatan orang banyak, menghentikan aktifitas warga maka hal itu perlu adanya segera bantuan mulai dari material maupun kebutuhan bahan pokok.
    
"Kalau bencana longsor hanya pada makam cukup pihak desa, anggota TNI dan Polri yang mengatasi hal tersebut," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016