Lamongan, (Antara Jatim) - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Jawa Timur membantu menyisir Sungai Babat untuk mencari tujuh santri yang diduga hilang dan tenggelam di kawasan Bengawan Solo.
     
Kepala Pelaksana BPBD Lamongan, Suprapto, Jumat,  mengatakan timnya yang terdiri dari 10 orang bergabung dengan BPBD Kabupaten Tuban, serta aparat lainnya menyisir setiap tepi Bengawan Solo.
      
"Kami juga menurunkan satu perahu karet untuk pencarian. Dan ini masih belum pasti apakah tujuh santri itu tenggelam atau melarikan diri," kata Suprapto, saat dikonfirmasi.
     
Ia mengatakan, tim gabungan akan terus menyisir tepian Bengawan Solo dengan batas waktu saat kondisi sekitar tepian sungai sudah gelap, kemudian akan diteruskan kembali pencarian pada Sabtu (8/10) paginya.
      
"Kalau waktu sudah menunjukkan gelap, kami hentikan dan tidak mungkin dilakukan pencarian, kemudian kami teruskan paginya," katanya.
      
Suprapto menjelaskan, awal kejadian ada 25 santri dari Pondok Pesantren Langitan, Kabupaten Tuban pergi ke pasar Lamongan untuk berbelanja dengan menggunakan perahu untuk menyeberangi Bengawan Solo.
     
Ketika dalam perjalanan, perahu bermuatan 25 santri oleng dan tenggelam di tengah Bengawan Solo yang ketinggian airnnya cukup besar.
    
"Perahu itu tenggelam di tengah-tengah perjalanan dari Ponpes menuju Pasar Babat. Tenggelamnya perahu kemungkinan karena terlalu banyak beban muatan, sehingga oleng dan tenggelam," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tuban Asep.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016