Surabaya (Antara Jatim) - Tim mobil Spektronics-12 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mampu mengibarkan sang Merah Putih pada ajang "Chemeca 2016" yang diselenggarakan oleh Universitas Adelaide, Australia di Convention Center kampus setempat, Selasa.

Manajer tim Spektronics ITS, Ryan Nurisal, melalui surat elektronik dari Adelaide, Australia, melaporkan tim ITS dalam ajang itu membawa dua prototype mobil yakni Spektronics 12 dan 11, yang keduanya menyabet gelar berbeda dalam dua kategori lomba yang berbeda.

"Spektronics 12 menjadi juara pertama dalam race competition yang mengadu ketepatan mobil untuk melaju pada jarak tertentu dengan beban tertentu, sedangkan Spektronics-11 harus puas pada posisi keempat dalam kategori race competition dan posisi ketiga dalam kategori poster," katanya.

Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS itu menjelaskan mobil Spektronics-12 yang menggunakan konsep reaksi hidrogen peroksida ini hanya memiliki tingkat error 0,1 cm dalam dua race yg dilombakan.

Pada race pertama, Spektronics 12 berhasil menempuh jarak 8,2 meter dengan beban mobil 300 ml. "Jarak tersebut tepat dengan ketentuan panitia, sehingga tingkat error kami 0 cm," katanya.

Pada race kedua, dengan jarak tempuh 5 meter dan beban mobil 500 ml, Spektronics-12 mencetak tingkat error 0,1 cm. Walau sedikit meleset, namun hasil ini masih jauh mengungguli para lawannya yang rata-rata memiliki total tingkat error lebih dari 4 cm.

"Hasil itu mengantarkan Spektronics 12 sebagai juara pertama race competition, mengungguli para lawannya yang datang dari berbagai negara antara lain Malaysia, New Zealand, Polandia, Iran, Australia, dan Indonesia," katanya.

Sementara itu, mobil Spektronics-11 pun menorehkan total tingkat error 1,7 cm. "Jadi, meski tak masuk tiga besar, Spektronics 11 menduduki peringkat keempat pada race competition," ujarnya.

Kendari tidak meraih gelar juara pada race competition, Spektronics-11 membawa prestasi dengan keluar sebagai juara ketiga dalam kompetisi poster. Pada kategori ini, keunggulan mobil diuji berdasarkan data yang disajikan dalam poster dan presentasi anggota tim di hadapan para juri.

Dalam kategori poster itu, Spektronics-11 unggul dalam konsep bahan bakar yakni alumunium air battery yang menggunakan mekanisme stopping hidrogen peroksida dengan katalis besi (III) klorida.

"Keunggulan Spektronics 11 adalah karena bahan bakarnya oksigen, jadi tidak perlu repot mencari karena bahannya tersedia di alam. Reaksinya juga tergolong sangat stabil dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi," katanya.

Rencananya, Tim Spektronics ITS akan kembali ke Tanah Air dan tiba di Surabaya pada Jumat (30/9) pagi mendatang. Pada perlombaan chem-e-car  yang berlangsung pada 25-28 September itu ada dua kategori lomba yaitu race dan poster.

"Spektronics menjadi bukti bahwa ITS tak hanya unggul dalam bidang otomotif yang selama ini menjadi andalan, sebab ITS turut mengembangkan riset tentang bahan bakar alternatif sebagai tenaga penggerak yang dalam hal ini menggunakan reaksi kimia," kata Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD saat melepas tim Spektronics ITS ke Adelaide.

Tim Spektronics ITS sendiri telah berpartisipasi dalam kompetisi mobil chem-e-car (mobil berbahan bakar dari reaksi kimia) itu sejak tahun 2010. Hingga saat ini, tim Spektronics ITS masih eksis dalam berkarya dan telah melahirkan total 12 mobil chem-e-car.

Chem-e-car (atau Chemeca untuk kompetisi di Adelaide) merupakan kompetisi tahunan mahasiswa jurusan Teknik Kimia untuk mendesain dan membuat sebuah prototipe mobil dengan berbahan bakar reaksi kimia. Tujuan utama dari kompetisi ini adalah sebagai langkah awal untuk mengembangkan mobil berbahan bakar energi terbarukan berdasarkan dengan reaksi kimia. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016