Madiun (Antara Jatim) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mendukung pelaksanaan Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik Program Keluarga Harapan atau e-Warong KUBE PKH di Kota Madiun, Jawa Timur, untuk kelancaran penyaluran bantuan sosial pemerintah tersebut.

"Operasi e-Warong KUBE PHK di Kota Madiun ini merupakan yang ke-28 yang dikembangkan oleh BNI dengan dukungan penuh Kemensos RI. Ke depan kami akan terus mendukung program Kemensos tersebut agar bantuan sosial dapat berjalan lancar," ujar Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Suprajarto, di Madiun, Sabtu sore.

Disela acara peluncuran e-Warong KUBE PKH bersama Mensos Khofifah Indar Parawansa, ia mengatakan, sistem yang ditanamkan pada e-Warong KUBE PKH adalah menggunakan mekanisme nontunai atau layanan keuagan digital. 

"Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar penyaluran bantuan sosial dan subsidi teritegrasi dengan sistem perbankan. Sehingga penyaluran dapat tepat jumlah, sasaran, efektif, dan efisien ," kata dia.

Sebelumnya BNI telah mengoperasikan enam unit e-Warong KUBE PKH di Malang, kemudian masing-masing dua e-Warong KUBE PKH di Sidoarjo dan Surabaya, serta masing-masing satu e-Warong KUBE PKH di Mojokerto, Solo, Boyolali, Semarang, Bogor, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta, serta empat di Kediri. 

Selain itu, juga 10 e-Warong KUBE PKH di Bandung. Serta satu e-Warong KUBE PKH di Johar Baru, Jakarta yang menjadi lokasi peluncuran perdana e-Warong KUBE PKH bank-bank milik negara yang terhimpun dalam HIMBARA. 

Ia menjelaskan, dengan sistem e-warong tersebut, nantinya bansos akan langsung dicairkan ke rekening penerima manfaat. Setelah itu, penerima akan langsung dapat digunakan untuk membeli barang, tarik tunai, atau tetap disimpan sebagai tabungan sesuai dengan program yang ditetapkan.

Penerima manfaat akan mendapat kartu keluraga sejahtera (KKS) yang praktis dengan fitur "e-wallet" yang dapat digunakan untuk berbagai bantuan program sosial seperti PKH, rastra, kelompok usaha bersama, dan lainnya.

"KKS tersebut dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh jaringan e-warong, kantor cabang BNI, ATM BNI, Agen 46, maupun jaringan yang dimiliki oleh bank-bank milik negara, yaitu BRI, Mandiri, dan BTN," katanya.

Ia menambahkan, sebagai bank yang mengembangkan jaringan "Branchless Banking" dalam program Laku Pandai, BNI juga menjadikan e-Warong KUBE PKH sebagai agen Laku Pandai BNI, yang disebut Agen 46. Dimana, e-warong dapat memperluas usahanya yang terkait dengan berbagai sarana pembayaran, seperti listrik, telepon, hingga pulsa. Serta dapat membukakan rekening bagi para anggota koperasi atau kelompok usaha bersamanya, yang nantinya akan menampung dana bantuan sosial dan subsidi. 

Sementara, Mensos Khofifah Indar Parawansa, menyatakan, pihaknya akan terus menambah jumlah e-warong yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Kemensos menargetkan hingga Desember 2016, akan ada sebanyak 300 e-warong KUBE PKH yang berdiri di 44 kota yang ada di seluruh Tanah Air.

"Syaratnya yang utama adalah koneksi internetnya harus bagus. Karena itu, kami akan mengumpulkan seluruh kepala dinas sosial dan kepala daerah guna memetakan wilayah-wilayah strategis yang dapat dijadikan lokasi e-warong," kata dia.

Sementara, acara peluncuran e-Warong KUBE di Kota Madiun tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat di Kemensos RI, Bulog, jajaran PT BNI (Persero), dan Forpimda Kota Madiun. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan Kartu Keluarga Sejaktera (KKS) dan bantuan sembako secara simbolis. Serta penyerahan dana kompensasi warga eks Timur-Timor non-NTT kepada 67 KK di Kota Madiun yang pencairan juga melalui rekening BNI. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016