Tulungagung (Antara Jatim) - Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terus memantau perkembangan dua jamaah haji asal daerah itu yang mengalami sakit kronis saat menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi.
    
"Secara teknis, kami terus memantau perkembangan kedua jamaah haji yang saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Makkah," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Tulungagung Suryan di Tulungagung, Kamis.
    
Ia menjelaskan, tim medis rombongan haji asal Tulungagung tidak langsung melakukan penanganan terhadap jamaah yang telah dirujuk di rumah sakit di Makkah ataupun Madinah.
    
Namun Suryani memastikan setiap perkembangan kesehatan masing-masing jamaah haji yang sakit terus dipantau dan dilaporkan ke Kantor Kemenag Tulungagung di Tulungagung.
    
"Kami koordinasikan terus karena selain masalah keutuhan (jumlah) jamaah juga berkaitan proses pemulangan rombongan haji nanti," ujarnya.
    
Ia menjelaskan, satu dari dua jamaah haji yang sakit diketahui menderita sakit jantung kronis, sementara satu lainnya sakit ginjal sehingga harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Makkah.
    
"Bahkan, untuk melakukan rukun haji yakni wukuf mereka hanya bisa dengan wukuf safari," papar Suryani.
    
Suryani mengatakan, lolosnya jamaah haji yang divonis menderita penyakit gangguan ginjal kronis dan harus melakukan cuci darah bukan karena sebelumnya tidak teridentifikasi tim medis saat tahap pemeriksaan kesehatan.
    
"Saat pemeriksaan kondisi baik. Mungkin memang kondisinya baru drop saat di Tanah Suci. Terus terang kami juga terkejut itu," ujarnya.
    
Ia mendapat kabar, dua jamaah haji yang sempat dinyatakan sakit kronis itu kondisinya saat ini sudah membaik.
    
"Kalau diketahui dari awal, atau setidaknya saat pemeriksaan kesehatan tahap dua, pasti yang bersangkutan tidak akan lolos (berangkat)," ujarnya.
    
Suryani mengatakan, seluruh jamaah haji asal Tulungagung sudah menjalani rangkaian rukun haji, termasuk dua jamaah yang sakit meski dengan bantuan medis dan alat bantu lain.
    
Kata dia, bahkan saat wukuf menuju padang Arafah kedua jamaah haji yang sakit tersebut melakukannya dengan menggunakan kendaraan seperti ambulan ataupun bus.
    
"Rukun hajinya sudah selesai, tinggal menyelesaikan amalan-amalan lainnya seperti lempar jumrah pada 11, 12, 13 dzulhijah," katanya.
    
Informasi terbaru di terima Antara, satu jamaah haji asal Desa Kendal, Kecamatan Gondang, Tulungagung atas nama Mudjiran dilaporkan meninggal di Maktab nasamat Al Khair Mahbas Jin pada pukul 19.30 waktu Arab Saudi diduga karena kelelahan dan serangan jantung mendadak.
    
Suryani menyatakan kabar tersebut masih dikonfirmasikan pihak kantor Kemenag Tulungagung ke petugas/panitia rombongan haji asal Tulungagung di Tanah Suci.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016