Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan baru satu pabrik yaitu PT Gudang Garam yang melakukan pembelian tembakau petani pada musim panen tahun ini.
"PT Gudang Garam mulai hari ini melakukan pembelian tembakau petani di sejumlah lokasi," kata Kepala Dishutbun Bojonegoro Nuzulul Hudaya di Bojonegoro, Kamis.
Begitu pula, menurut dia, PT Sadana Arif Nusa Ngawi, yang bermitra dengan petani di sejumlah kecamatan di wilayah barat juga baru akan melakukan pembelian tembakau jenis rajangan Amil Prancak 95, Jumat (9/9).
"Harga tembakau di tingkat petani kami belum tahu, karena PT Gudang Garam baru melakukan pembelian hari ini, termasuk PT Sadana Arif Nusa baru akan mengumumkan harga pembelian malam ini," jelas dia.
Ia memperkirakan panen tanaman tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa di daerahnya dengan luas 4.035,7 hektare yang tersebar di 20 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, dan Ngasem, sudah mencapai hampir 50 persen.
Hanya saja, katanya, pembeli tembakau petani baru sebatas pedagang lokal dengan harga tembakau Virginia VO daun basah maksimal berkisar Rp1.000-Rp1.200 per kilogram untuk petikan kedua dan ketiga
Sedangkan tembakau rajangan Virginia VO dengan petikan yang sama sekitar Rp10 ribu per kilogram dan krosok sekitar Rp9.000 per kilogram.
Sesuai data, katanya, sejumlah pabrikan, juga pengusaha tembakau, yang sudah melapor akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO dan jawa, dengan jumlah mencapai 8.400 ton tembakau kering.
Berdasarkan permintaan itu, ia memperkirakan luas tanaman tembakau yang dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan pabrikan dan pengusaha yang melakukan pembelian musim tanam tahun ini sekitar 7.000 hektare.
Ia mengharapkan semua pabrikan yang melakukan pembelian tembakau di daerahnya pada musim tanam di tahun mendatang bisa bermitra dengan petani, seperti PT GG dan PT Sadana Arif Nusa Ngawi.
Seorang petani di Desa Ponemon, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro Poniman, menambahkan sebagian besar pembeli tembakau petani di daerahnya dari pedagang lokal.
"Saya menjual daun basah kepada pedagang lokal dengan harga daun basah petikan kedua dan ketiga Rp1.200 per kilogram," ucap dia yang mengaku menanam sekitar 10.000 pohon. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"PT Gudang Garam mulai hari ini melakukan pembelian tembakau petani di sejumlah lokasi," kata Kepala Dishutbun Bojonegoro Nuzulul Hudaya di Bojonegoro, Kamis.
Begitu pula, menurut dia, PT Sadana Arif Nusa Ngawi, yang bermitra dengan petani di sejumlah kecamatan di wilayah barat juga baru akan melakukan pembelian tembakau jenis rajangan Amil Prancak 95, Jumat (9/9).
"Harga tembakau di tingkat petani kami belum tahu, karena PT Gudang Garam baru melakukan pembelian hari ini, termasuk PT Sadana Arif Nusa baru akan mengumumkan harga pembelian malam ini," jelas dia.
Ia memperkirakan panen tanaman tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan Jawa di daerahnya dengan luas 4.035,7 hektare yang tersebar di 20 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, dan Ngasem, sudah mencapai hampir 50 persen.
Hanya saja, katanya, pembeli tembakau petani baru sebatas pedagang lokal dengan harga tembakau Virginia VO daun basah maksimal berkisar Rp1.000-Rp1.200 per kilogram untuk petikan kedua dan ketiga
Sedangkan tembakau rajangan Virginia VO dengan petikan yang sama sekitar Rp10 ribu per kilogram dan krosok sekitar Rp9.000 per kilogram.
Sesuai data, katanya, sejumlah pabrikan, juga pengusaha tembakau, yang sudah melapor akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO dan jawa, dengan jumlah mencapai 8.400 ton tembakau kering.
Berdasarkan permintaan itu, ia memperkirakan luas tanaman tembakau yang dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan pabrikan dan pengusaha yang melakukan pembelian musim tanam tahun ini sekitar 7.000 hektare.
Ia mengharapkan semua pabrikan yang melakukan pembelian tembakau di daerahnya pada musim tanam di tahun mendatang bisa bermitra dengan petani, seperti PT GG dan PT Sadana Arif Nusa Ngawi.
Seorang petani di Desa Ponemon, Kecamatan Sugihwaras, Bojonegoro Poniman, menambahkan sebagian besar pembeli tembakau petani di daerahnya dari pedagang lokal.
"Saya menjual daun basah kepada pedagang lokal dengan harga daun basah petikan kedua dan ketiga Rp1.200 per kilogram," ucap dia yang mengaku menanam sekitar 10.000 pohon. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016