Jember (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat Kabupaten Jember memiliki sebanyak 283.078 usaha di luar sektor pertanian berdasarkan hasil sensus ekonomi yang dilakukan petugas selama 1-31 Mei 2016.

"Hasil sementara pendataan usaha non-pertanian berdasarkan sensus ekonomi di Jember yang sudah direkap datanya tercatat sebanyak 283.078 usaha, dengan jumlah usaha terbanyak berada di Kecamatan Kaliwates sebanyak 18.753 usaha," kata Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Jember Candi Birawa di Kantor BPS Jember, Jawa Timur, Jumat.

Menurutnya pendataan sensus ekonomi dilakukan setiap 10 tahun sekali dan data di BPS Jember tercatat jumlah usaha non-pertanian berdasarkan hasil sensus ekonomi pada tahun 2006 sebanyak 259.785 usaha.

"Berdasarkan hasil sensus ekonomi itu menyebutkan di Jember hanya terjadi peningkatan jumlah usaha sekitar 8,97 persen selama 10 tahun terakhir dan idealnya pertumbuhan usaha bisa mencapai 10 persen dibandingkan 10 tahun sebelumnya," tuturnya.

Data BPS mencatat peningkatan jumlah usaha di Indonesia mencapai 27 persen, kemudian secara spesifik di Pulau Jawa tercatat pertumbuhannya sebesar 11 persen dan di luar Pulau Jawa mencapai hingga 57 persen.

"Peningkatan usaha hasil sensus ekonomi menunjukkan semakin ke wilayah timur Indonesia semakin tinggi, namun secara kuantitas dan kualitas tetap menunjukkan Pulau Jawa yang terbanyak," katanya.

Ia menjelaskan jumlah usaha non-pertanian terbanyak di Kabupaten Jember berada di Kecamatan Kaliwates sebanyak 18.753 usaha, sedangkan jumlah usaha paling sedikit berada di Kecamatan Jelbuk sebanyak 2.532 usaha dari total 31 kecamatan di Jember sebanyak 283.078 usaha.

"Berdasarkan analisa data, semakin ke wilayah Jember bagian selatan, maka semakin tinggi pertumbuhan jumlah usahanya berdasarkan perbandingan hasil sensus ekonomi tahun 2006 dengan sensus ekonomi 2016," ujarnya.

Pertumbuhan jumlah usaha berdasarkan sensus ekonomi 2016 terhadap sensus ekonomi 2006 menyebutkan pertumbuhan jumlah usaha di Kecamatan Rambipuji sebesar 11,48 persen, Kecamatan Tanggul sebesar 12,02 persen, dan Kecamatan Wuluhan sebesar 12,45 persen.

"Kami berharap dengan data hasil sensus ekonomi tersebut bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Jember dalam membuat kebijakan di sektor perekonomian, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa meningkat," imbuhnya, menambahkan.(*) 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016