Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf menjamin tidak akan memangkas anggaran pendidikan, meski pendapatan daerah menurun akibat pemangkasan DAU.

"APBD Jatim pada 2015 sekitar Rp27 triliun dan tahun ini (2016) menurun menjadi Rp23 triliun, namun bidang pendidikan tidak dipangkas," katanya setelah memotivasi 756 mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Senin.

Menurut Wagub Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu, pihaknya tidak akan mengorbankan pelayanan publik di tengah melemahnya anggaran pemerintah yang terjadi secara nasional itu.

"Pendapatan Jatim memang turun akibat perekonomian nasional lemah, tapi tiga bidang akan tetap diprioritaskan yakni pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," katanya.

Namun, katanya, khusus anggaran pendidikan itu tidak semata-mata ditangani Kementerian Pendidikan, karena ada berbagai pelatihan yang juga didanai dari anggaran pendidikan itu.

Di hadapan ratusan mahasiswa baru Unusa, Gus Ipul yang juga mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal itu menegaskan bahwa para mahasiswa merupakan generasi muda yang patut bersyukur karena bisa kuliah.

"Kalian menjadi mahasiswa itu merupakam masyarakat pilihan, karena itu kalian harus bersyukur. Dari 100 persen siswa SMA itu hanya 30 persen yang melanjutkan studi ke universitas," katanya.

Apalagi, katanya, mereka yang tamat S1 di Indonesia hanya tercatat 5-6 persen. "Karena itu kalian harus mengungkapkan rasa syukur itu dengan bertekad menjadi pemenang pada era global.

"Kalau mau sukses itu memiliki empat faktor, yakni spiritual happines (kebahagiaan spiritual), intelectual happines (kebahagiaan akademik), vokasi (keterampilan), dan physical happines (kebahagiaan fisik). Kalau punya spiritual happines itu tidak akan mudah putus asa, sedangkan vokasi juga penting," katanya.

Selain Gus Ipul yang juga mantan menteri itu, ratusan mahasiswa Unusa juga mendapatkan motivasi dari dua mantan menteri lainnya yakni Helmy Faishal (Sekjen PBNU dan mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal) dan mantan Mendikbud Mohammad Nuh.

 "Sebagai universitas milik NU yang maju, kami berharap para mahasiswa juga mengembangkan ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin, karena Islam masuk ke Indonesia juga tanpa kekerasan," kata Helmy Faishal. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016