Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar
Parawansa menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan.
Mantan Menteri Sosial itu membuktikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim telah dialokasikan sebesar 26,3 persen dari total belanja khusus untuk alokasi pendidikan.
"Alokasi belanja pendidikan sebesar 26,3 persen ini melebihi ketetapan undang-undang terkait alokasi pendidikan yang diwajibkan sebesar 20 persen," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Di sisi lain, Khofifah menandaskan, penyerapan anggaran oleh Dinas Pendidikan Jatim selama setahun terakhir menyentuh angka 94,10 persen dari total Rp8,9 triliun.
"Ini adalah bukti dari komitmen kami untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan Jatim. Mulai dari pengembangan kompetensi siswa, guru dan juga peningkatan kualitas sarana dan prasarana," ujarnya.
Siswa-siswi SMA Jatim, lanjut Khofifah, harus dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus pemimpin di masa depan yang berkontribusi pada kemajuan bangsa.
Untuk itu, Dinas Pendidikan Jatim diharapkan mampu menyiapkan generasi menuju Indonesia Emas 2045.
"Jatim terus melakukan inovasi, bimbingan dan pelatihan dengan output berbagai prestasi yang diraih pada ajang bergengsi tingkat nasional maupun internasional di bidang sains, seni, dan olahraga," ucapnya.
Salah satunya membuahkan prestasi yaitu penghargaan atas pendidikan kurikulum "Double Track".
Penghargaan tersebut dinilai dari berbagai aspek, seperti alokasi anggaran pendidikan APBD sejak 2019 kepada lebih dari 4.000 SMA, SMK, dan SLB yang berhasil meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa