Surabaya (Antara Jatim) - Kota Surabaya membidik menjadi tuan rumah di ajang kejuaraan menembak skala internasional atau venue Austral Asia Handgun Championship (AAHC) 2020 untuk level 5.
"Kalau kita berhasil di level 4 (antar-benua) ini, kita akan punya peluang untuk jadi tuan rumah di kejuaraan menembak level 5 (tingkat dunia). Tentunya jumlah pesertanya akan jauh lebih banyak lagi," kata Risma saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, pihaknya menyambut baik jika pada 2016 ini Kota Surabaya sebagai tuan rumah AAHC 2016 untuk level 4. Kejuaraan menembak level 4 atau dengan kata lain lingkup antarbenua itu akan digelar mulai 29 Agustus hingga 2 September mendatang di Bumi Marinir Karang Pilang. Adapun acara pembukaan akan dilaksanakan di Taman Surya pada Minggu (28/8) sore.
Ia mengatakan salah satu indikator kota dunia adalah kota tersebut dipercaya menghelat event skala internasional. Seiring banyaknya even internasional yang digelar di Surabaya, lanjut dia, otomatis juga membuat Surabaya lebih dikenal di kancah global.
Alumnus ITS ini mengaku bahwa sasaran Surabaya bukan hanya menjadi tuan rumah pertemuan formal saja, melainkan juga even-even olahraga yang mungkin kurang diperhatikan di kota lain.
Ia berharap kepercayaan dunia menembak internasional kepada Surabaya terus berlanjut. Sebab, pada 2020 nanti akan ada kejuaraan menembak dunia yang prestisenya lebih tinggi.
Presiden Internasional Practical Shooting Confederation (IPSC) Nick Alexakos mengatakan bahwa Surabaya punya kans sangat bagus. Menurut Nick, salah satu kekuatan Surabaya, di samping infrastruktur, juga keramahan warganya.
"Saya sangat terkesan dengan keramahan publik Surabaya. Hal itu saya rasakan sejak mendarat di bandara hingga ke hotel. Semua orang yang saya jumpai sangat ramah dan terbuka," kata pria berkebangsaan Kanada ini.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya tidak berani memastikan Surabaya akan menjadi tuan rumah pada 2020. Sebab, pemilihan tuan rumah akan melewati sejumlah tahapan di IPSC.
"Surabaya kota yang baik, sayang saya tidak punya jawabannya sekarang. Tentu, Surabaya bisa mengikuti proses biding menjadi tuan rumah dan kesempatannya sangat terbuka lebar," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kalau kita berhasil di level 4 (antar-benua) ini, kita akan punya peluang untuk jadi tuan rumah di kejuaraan menembak level 5 (tingkat dunia). Tentunya jumlah pesertanya akan jauh lebih banyak lagi," kata Risma saat menggelar jumpa pers di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Menurut dia, pihaknya menyambut baik jika pada 2016 ini Kota Surabaya sebagai tuan rumah AAHC 2016 untuk level 4. Kejuaraan menembak level 4 atau dengan kata lain lingkup antarbenua itu akan digelar mulai 29 Agustus hingga 2 September mendatang di Bumi Marinir Karang Pilang. Adapun acara pembukaan akan dilaksanakan di Taman Surya pada Minggu (28/8) sore.
Ia mengatakan salah satu indikator kota dunia adalah kota tersebut dipercaya menghelat event skala internasional. Seiring banyaknya even internasional yang digelar di Surabaya, lanjut dia, otomatis juga membuat Surabaya lebih dikenal di kancah global.
Alumnus ITS ini mengaku bahwa sasaran Surabaya bukan hanya menjadi tuan rumah pertemuan formal saja, melainkan juga even-even olahraga yang mungkin kurang diperhatikan di kota lain.
Ia berharap kepercayaan dunia menembak internasional kepada Surabaya terus berlanjut. Sebab, pada 2020 nanti akan ada kejuaraan menembak dunia yang prestisenya lebih tinggi.
Presiden Internasional Practical Shooting Confederation (IPSC) Nick Alexakos mengatakan bahwa Surabaya punya kans sangat bagus. Menurut Nick, salah satu kekuatan Surabaya, di samping infrastruktur, juga keramahan warganya.
"Saya sangat terkesan dengan keramahan publik Surabaya. Hal itu saya rasakan sejak mendarat di bandara hingga ke hotel. Semua orang yang saya jumpai sangat ramah dan terbuka," kata pria berkebangsaan Kanada ini.
Hanya saja, lanjut dia, pihaknya tidak berani memastikan Surabaya akan menjadi tuan rumah pada 2020. Sebab, pemilihan tuan rumah akan melewati sejumlah tahapan di IPSC.
"Surabaya kota yang baik, sayang saya tidak punya jawabannya sekarang. Tentu, Surabaya bisa mengikuti proses biding menjadi tuan rumah dan kesempatannya sangat terbuka lebar," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016