Tulungagung (Antara Jatim) - Peserta "try out" (uji coba) Ujian Nasional Persamaan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur hingga saat ini masih minim, hanya beberapa yang mendaftar dari total peserta UNP sebanyak 90-an orang.
"Selain tidak keseluruhan peserta yang mengambil kartu juga hanya beberapa peserta yang mengikuti try out sesi pertama," kata Waka Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Boyolangu Agus Winoto di Tulungagung, Selasa.
Agus menjelaskan, kemungkinan minimnya peserta yang mengikuti uji coba dikarenakan jadwal pelaksanaan yang bersamaan jadwal kuliah ataupun kerja masing-masing.
Menurut Agus, kendati ada nilai mata pelajaran ujian nasional yang kurang, misal nilai di bawah 55, peserta tetap dinyatakan lulus dan berhak menggunakan ijazahnya untuk melamar bekerja ataupun meneruskan pendidikan di bangku kuliah.
"Kemungkinan peserta masih sibuk dengan tugas atau pekerjaanya masing-masing, apalagi UNP dilaksanakan dengan sistem yang sama dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), makanya mereka sudah paham dan tidak semua ikut dalam uji coba ini," katanya.
Ia mengatakan, sekolah optimistis jika seluruh peserta yang sudah melakukan daftar ulang akan mengikuti saat pelaksanaan.
Untuk itu, kata dia, sekolah terus menyiapkan sarana dan prasaranan untuk pelaksanaanya seperti komputer server dan "client" yang digunakan peserta, "username" dan "password" untuk peserta masuk dan sebagainya.
Berbeda dengan UNBK sebelumnya, untuk UNP ini sekolah hanya menyiapkan satu ruangan dengan satu komputer server utama, komputer server cadangan dan 40 komputer client.
"Seperti UNBK setiap harinya ada tiga sesi, sehingga ke-90 peserta yang mengikuti UNP di sini tidak semuanya masuk serentak, sehingga bisa ditampuk hanya satu ruangan saja," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Selain tidak keseluruhan peserta yang mengambil kartu juga hanya beberapa peserta yang mengikuti try out sesi pertama," kata Waka Bidang Kurikulum SMA Negeri 1 Boyolangu Agus Winoto di Tulungagung, Selasa.
Agus menjelaskan, kemungkinan minimnya peserta yang mengikuti uji coba dikarenakan jadwal pelaksanaan yang bersamaan jadwal kuliah ataupun kerja masing-masing.
Menurut Agus, kendati ada nilai mata pelajaran ujian nasional yang kurang, misal nilai di bawah 55, peserta tetap dinyatakan lulus dan berhak menggunakan ijazahnya untuk melamar bekerja ataupun meneruskan pendidikan di bangku kuliah.
"Kemungkinan peserta masih sibuk dengan tugas atau pekerjaanya masing-masing, apalagi UNP dilaksanakan dengan sistem yang sama dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), makanya mereka sudah paham dan tidak semua ikut dalam uji coba ini," katanya.
Ia mengatakan, sekolah optimistis jika seluruh peserta yang sudah melakukan daftar ulang akan mengikuti saat pelaksanaan.
Untuk itu, kata dia, sekolah terus menyiapkan sarana dan prasaranan untuk pelaksanaanya seperti komputer server dan "client" yang digunakan peserta, "username" dan "password" untuk peserta masuk dan sebagainya.
Berbeda dengan UNBK sebelumnya, untuk UNP ini sekolah hanya menyiapkan satu ruangan dengan satu komputer server utama, komputer server cadangan dan 40 komputer client.
"Seperti UNBK setiap harinya ada tiga sesi, sehingga ke-90 peserta yang mengikuti UNP di sini tidak semuanya masuk serentak, sehingga bisa ditampuk hanya satu ruangan saja," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016