Madiun (Antara Jatim) - Kota Madiun, Jawa Timur, membidik penghargaan tertinggi kota sehat kategori tahap pembinaan atau "Swasti Saba Wiwerda" pada tahun 2016.

"Saya ingin Kota Madiun dapat Swasti Saba Wiwerda. Kategori Swasti Saba Wiwerda setingkat lebih tinggi dari tahapan sebelumnya yaitu Swasti Saba Padapa (tahapan pemantapan) yang berhasil diraih Kota Madiun pada dua tahun sebelumnya," ujar Wali Kota Madiun Bambang Irianto, kepada wartawan di Madiun, Kamis.

Guna menghadapi lomba dua tahunan tersebut pihaknya telah mempersiapkan berbagai hal. Ada sejumlah indikator tatanan yang dinilai dalam lomba tersebut, di antaranya tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, serta kawasan sarana tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi.

Selanjutnya, penataan kawasan industri dan perkantoran yang sehat, kawasan  pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan masyarakat yang sehat, mandiri dan kehidupan sosial yang sehat.

Menurut dia, Kota Madiun saat ini sedang dinilai oleh tim verifikasi kota sehat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Tim telah mendatangi sejumlah lokasi yang disiapkan untuk representasi.

Di antaranya, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, sebagai percontohan permukiman yang sehat. Sedangkan kawasan tertib lalu lintas (KTL) diambil acak, termasuk Terminal Purboyo. 

Untuk tatanan ketahanan pangan dan gizi diambil contoh Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo. Serta Kelurahan Banjarejo, Nambangan Kidul, dan Rejomulyo jadi contoh tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri. 

"Saya optimistis hasilnya positif. Sebab, dari awal Pemkot Madiun sudah mengajak warganya dan juga seluruh relasi bisnisnya untuk mewujudkan kota yang sehat, bersih, dan aman. Jadi tinggal ditindaklanjuti," katanya.

Seperti kawasan permukiman sehat, dari awal Pemkot Madiun telah melaksanakan program bedah rumah dan jambanisasi guna mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang asri dan sehat. Sejauh ini sudah dibangun sebanyak 1.540 jamban sehat dan lebih dari 4.000 unit rumah telah direnovasi dengan program bedah rumah.

Selain itu, guna mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemkot Madiun telah menganggarkan dana yang cukup besar pada APBD setempat untuk program kesehatan gratis Jamkesmasta. 

"Saya telah menganggarkan sekitar Rp25 miliar hingga Rp30 miliar untuk program layanan kesehatan gratis bagi warga Kota Madiun," kata Bambang.

Dengan program tersebut sebanyak 136.578 kartu Jamkesmasta telah tersebar di 27 kelurahan untuk digunakan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang prima, cepat, berkualitas, dan tidak berbiaya.

Hal lain, masyarakat juga diajak "menghijaukan" kawasan tempat tinggalnya dengan menggelar "Madiun Go Green and Clean". Dengan Go Green and Clean, masyarakat telah sadar untuk menjaga kawasan rumah, sekolah, ataupun kantornya tetap bersih, asri, dan yang terpenting melalukan pengolahan sampah mandiri. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016