Situbondo (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan dan Polres Situbondo, Jawa Timur, Selasa siang menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit dan puskesmas di Kota Santri itu guna antisipasi dan memastikan tidak ada peredaran vaksin palsu yang dapat membahayakan balita.

"Sidak kita lakukan di Rumah Sakit Umurm Daerah (RSUD) dr Abdoerrahem Situbondo dan Rumah Sakit Elizabeth serta seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 17 kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo seusai menggelar sidak.

Ia menyebutkan, dari beberapa rumah sakit milik pemerintah daerah maupun rumah sakit swasta setelah dilakukan pengecekan terhadap vaksin yang tersedia di masing-masing rumah sakit, petugas tidak menemukan vaksin palsu yang beberapa pekan terakhir banyak beredar.

Vaksin untuk balita yang disimpan dalam lemari pendingin, kata dia, sudah dilakukan pengecekan apakah vaksin yang tersedia disetiap rumah sakit masih layak atau tidak. Selain itu petugas dari Dinas Kesehatan dan Kepolisian juga mengecek register atau data balita yang di vaksin pada masing-masing rumah sakit dan petugas juga memeriksa jumlah vaksin yang digunakan selama 2016.

"Semua vaksin kita cek dan kami memastikan di Situbondo tidak ada vaksin palsu. Karena di rumah sakit yang ada di Situbondo setelah kami cek distributor vaksinnya sesuai yang mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," katanya.

Menurut Abu, tercatat sebanyak tiga distributor vaksin di Indoensia, diantaranya PT Rajawali Nusindo, PT Indo Farma dan PT Merapi. Selain dari tiga distributor vaksin tersebut tidak di izinkan kepada mendistribusikan ke rumah sakit.

"Semua rumah sakit atau puskesmas di Situbondo distributornya dari tiga PT tersebut. Ketiga PT yang mendistribusikan vaksin itu sudah resmi, jika ada distributor lain itu yang perlu dipertanyakan," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa balita di Kabupaten Situbondo berjumlah sekitar 48 ribu, dan pada 2016 tercatat sebanyak 8.021 balita yang harus di vaksin lengkap, mulai dari vaksi campak, vaksin polio serta vaksin hepatitis.

"Dari 8.021 balita itu sampai saat ini baru separuh atau 50 persen yang sudah di vaksin lengkap. Sedangkan sisanya akan dilaksanakan pada bulan ini hingga selesai," paparnya.

Sementara Humas RSUD dr Abdoerrahem Situbondo Imam Hidayat menyatakan, di rumah sakit milik pemerintah daerah itu menjamin tidak beredar vaksin palsu seperti yang beredar di belasan rumah sakit lainnya di Pulau Jawa.

"Kami pastikan tidak ada vaksin palsu di rumah sakit ini, selain karena yang mendistribusikan vaksin dari distributor resmi juga dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016