Sidoarjo (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Sektor Waru Sidoarjo masih menyelidiki penyebab kecelakaan mobil yang masuk ke dalam tambak di perbatasan Tambak Sumur, Waru dan Gunung Anyar Surabaya yang mengakibatkan sejumlah penumpangnya mengalami luka.
Kepala Kepolisian Sektor Waru Sidoarjo Komisaris Polisi Fathoni mengatakan dugaan awal pengemudi yang melintasi wilayah tersebut tidak paham dengan lokasi.
"Kami menduga pengemudi mobil yang mengalami kecelakaan pada Selasa pagi itu tidak paham lokasi karena jalan tersebut belum selesai dan belum dioperasikan sehingga kondisi jalan masih terputus," katanya Selasa.
Ia mengemukakan, saat keluar Tambak Sumur seharusnya pengemudi belok kanan jika ingin menuju pintu masuk tol.
"Tapi mobil ini belok kiri sehingga naik ke jembatan. Memang ini akses ke arah Gunung Anyar tapi jalannya belum sempurna," katanya.
Ia mengatakan, di lokasi tersebut ada drum penanda tapi karena kondisi gelap saat mobil melintas semalam, kemungkinan sopir tidak melihat penanda jalan tersebut.
"Mobil diduga ngebut. Di lokasi, ada bekas pengereman tapi hanya sedikit saja," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan koordinasi untuk mendatangkan alat berat untuk melakukan evakuasi mobil yang tercebur di areal tambak ini.
"Evakuasi mobil korban harus menggunakan crane, karena tidak bisa hanya menggunakan derek biasa," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa pagi sebuah mobil Avanza Nopol L 1920 NZ berpenumpang delapan orang, terperosok ke tambak. Kejadian itu terjadi usai mobil melintasi jembatan Tambak Sumur Waru - Gunung Anyar Surabaya yang bangunannya belum rampung atau putus.
Akibat kecelakaan itu, delapan penumpang di antaranya Slamet Sahri, warga Jakarta mengalami luka bengkak di dahi dan tangan , Maryam warga Jakarta mengalami luka di kelopak mata, Erna warga Medokan Surabaya mengalami luka robek di bibir bawah atas dan bibir bawah bengkak sampai leher. Selain itu, juga terdapat beberapa orang anak dan orang tua yang mengalami luka ringan di bagian wajah dan tangan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Kepolisian Sektor Waru Sidoarjo Komisaris Polisi Fathoni mengatakan dugaan awal pengemudi yang melintasi wilayah tersebut tidak paham dengan lokasi.
"Kami menduga pengemudi mobil yang mengalami kecelakaan pada Selasa pagi itu tidak paham lokasi karena jalan tersebut belum selesai dan belum dioperasikan sehingga kondisi jalan masih terputus," katanya Selasa.
Ia mengemukakan, saat keluar Tambak Sumur seharusnya pengemudi belok kanan jika ingin menuju pintu masuk tol.
"Tapi mobil ini belok kiri sehingga naik ke jembatan. Memang ini akses ke arah Gunung Anyar tapi jalannya belum sempurna," katanya.
Ia mengatakan, di lokasi tersebut ada drum penanda tapi karena kondisi gelap saat mobil melintas semalam, kemungkinan sopir tidak melihat penanda jalan tersebut.
"Mobil diduga ngebut. Di lokasi, ada bekas pengereman tapi hanya sedikit saja," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga melakukan koordinasi untuk mendatangkan alat berat untuk melakukan evakuasi mobil yang tercebur di areal tambak ini.
"Evakuasi mobil korban harus menggunakan crane, karena tidak bisa hanya menggunakan derek biasa," katanya.
Sebelumnya, pada Selasa pagi sebuah mobil Avanza Nopol L 1920 NZ berpenumpang delapan orang, terperosok ke tambak. Kejadian itu terjadi usai mobil melintasi jembatan Tambak Sumur Waru - Gunung Anyar Surabaya yang bangunannya belum rampung atau putus.
Akibat kecelakaan itu, delapan penumpang di antaranya Slamet Sahri, warga Jakarta mengalami luka bengkak di dahi dan tangan , Maryam warga Jakarta mengalami luka di kelopak mata, Erna warga Medokan Surabaya mengalami luka robek di bibir bawah atas dan bibir bawah bengkak sampai leher. Selain itu, juga terdapat beberapa orang anak dan orang tua yang mengalami luka ringan di bagian wajah dan tangan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016