Kediri (Antara Jatim) - Petugas Dinas Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, dan menemukan daging tidak layak konsumsi.
     
"Tadi ada radang hati dan kami sudah minta agar dibuang," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Kediri Sigit Setiono setelah sidak di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, Rabu pagi.
     
Ia mengatakan, kualitas daging yang tidak sehat tentu tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia kareba itu agar daging yang tidak layak konsumsi tidak dijual ke pembeli.
     
Selain menemukan daging tidak layak konsumsi, petugas juga menemukan daging dengan kadar air lebih. Normalnya, kadar air di daging adalah 78-80 persen, dan saat diperiksa ditemukan kadar air di daging mencapai 81 persen.
     
"Namun, yang kadar air 81 persen itu masih dalam batas toleransi. Temuan tadi kadarnya hanya lebih sedikit dari normal," jelasnya.
     
Ia juga menambahkan, pada sejumlah pedagang yang berjualan daging, petugas juga masih menemukan penjual yang tidak memiliki surat keterangan dari rumah potong hewan (RPH) serta surat keterangan sehat. 
     
Dua surat itu harus dimiliki pedagang, baik pedagang yang mengambil daging dari Kota Kediri maupun dari luar Kota Kediri. Surat itu juga sesuai dengan aturan, dimana tempat penyembelihan hewan yang diperbolehkan adalah rumah potong hewan (RPH).
     
Sigit juga menambahkan, kegiatan sidak ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. Pemantauan itu untuk memastikan kualitas daging yang dijual pedagang baik, sehingga pembeli pun akan mendapatkan daging yang bagus.
     
Selain sidak di Pasar Setonobetek Kediri, petugas juga sidak di Pasar Dandangan, Kota Kediri. Di lokasi sidak kedua, petugas juga menemukan pelanggaran administrasi, yaitu penjual yang menjual daging tidak melengkapi dengan surat keterangan sehat dan surat dari RPH. 
     
Petugas pun mengingatkan agar penjual melengkapi beragam surat saat menjual daging, sebagai pertanda bahwa daging yang dijualnya layak konsumsi.  
     
Sementara itu, sejumlah pedagang yang ternyata masih menjaja daging tidak layak konsumsi itu langsung menyingkirkan daging itu. Mereka berjanji tidak akan menjual daging yang tidak layak konsumsi.
     
Gatut, salah seorang penjual daging mengatakan selalu memeriksa daging yang ia jual. Ia tidak ingin pelanggannya pindah ke pembeli lain, karena menjual daging yang tidak layak konsumsi.
     
"Kalau daging yang dijual selalu segar setiap hari. Ini karena selalu menyembelih sendiri, jadi bisa memastikan kesegarannya," kata Gatut, penjual daging di Pasar Setonobetek, Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016