Madiun (Antara Jatim) - Tim Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun bersama-sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun dan kepolisian setempat menyisir sejumlah toko buku di wilayah Madiun guna menindaklanjuti temuan Al Quran yang hilang enam suratnya.

"Penyisiran ini dilakukan menyusul adanya laporan kepada MUI bahwa enam surat Al Quran cetakan penerbit Karya Agung raib alias tidak ada," ujar Ketua MUI Kota Madiun, Sutoyo, kepada wartawan, Selasa.

Adapun, keenam surat yang hilang tersebut adalah Al Fatah, Al Hujarat, Al-Qof, Ad Dzariat, At Tur, dan An Najm. Sedangkan penyisiran dilakukan di empat toko buku terbesar yang ada di Kota Madiun, di antaranya, Toko Bahagia, Media, Togamas, dan Gramedia.

Satu per satu tim gabungan tersebut memeriksa Al Quran yang dijual di toko-toko buku tersebut. Sejauh ini belum ditemukan Alquran cetakan penerbit Karya Agung.

"Jika nanti ditemukan, kami aka merekomendasikan untuk ditarik dari toko buku. MUI juga meminta masyarakat jeli dan waspada dalam membeli Alquran," kata dia.

Selain menarik dari peredaran, MUI juga meminta pihak kepolisian segera bertindak, sebab jika kondisi ini dibiarkan, ditakutkan dapat memicu konflik suku, ras, agama dan antar-golongan (SARA).

Sementara itu, salah satu pengelola toko buku setempat, Lina, mengaku pernah mendapat laporan dari konsumennya tentang keberadaan Alquran yang hilang sejumlah suratnya tersebut.

"Atas laporan tersebut, kami memutuskan untuk menggantinya dengan yang baru. Sedangkan Al Quran yang tidak lengkap tersebut kami minta untuk diretur," ungkap Lina.

Pihak MUI menambahkan, ia telah menelusuri bahwa penerbit yang mencetak Al Quran tak lengkap tersebut berada di Surabaya. 

Untuk itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kemenag Surabaya dan Kanwil Kemenag Jawa Timur guna menindaklanjuti masalah Alquran tak lengkap tersebut, termasuk kemungkinan Alquran tak lengkap itu telah beredar di wilayah Jatim. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016