Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan omzet penjualan daging sapi meningkat sekitar 20 persen seiring meningkatnya permintaan dalam sepekan terakhir.
   
"Omzet penjualan pedagang daging sapi rata-rata semuanya meningkat. Seperti saya sekarang menyembelih sapi dengan berat 2,5 kuintal. Padahal biasanya hanya sekitar 2 kuintal per hari," kata seorang pedagang daging sapi di Pasar Kota, Bojonegoro Agus Susanto, di Bojonegoro, Selasa.
   
Hal senada dibenarkan seorang pedagang daging sapi di pasar setempat Ny. Siti Muasmah yang juga mampu menjual satu ekor sapi per hari dengan berat yang meningkat dibandingkan sebelumnya.
   
"Meningkatkan omzet pedagang daging sapi sampai Hari Raya Idul Fitri," ujar Agus.
   
Menurut dia, meningkatnya omzet penjualan daging sapi selama puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di pasar tradisional akan mempengaruhi stok sapi di peternak.
   
Oleh karena itu, ia memperkirakan harga daging sapi akan naik lagi setelah Hari Raya Idul Fitri.
   
"Perkiraan saya kenaikan harga daging sapi sekitar Rp3.000 per kilogramnya," tandasnya.
   
Dari data yang diperoleh di pasar setempat menyebutkan harga daging sapi sekarang ini berkisar Rp95.000-Rp98.000 per kilogram.
   
Meski demikian salah seorang pedagang daging sapi di pasar setempat Arief Mu'ali mengaku menjual daging sapi kualitas bagus dengan harga Rp105.000 per kilogram.
   
"Saya selalu menjual daging sapi lebih mahal dibandingkan pedagang daging sapi lainnya karena sapi yang saya sembelih merupakan sapi pilihan," ucapnya.
   
Terkait daging sapi yang harganya dipatok Rp80.000 per kilogram, menurut dia, kualitasnya jauh dengan daging sapi yang dijual pedagang di daerahnya.
   
"Saya tahu sendiri di Jakarta daging sapi yang dijual dengan harga Rp80.000 per kilogram merupakan daging beku," katanya.
   
Ketua Assosiasi Jagal/Pedagang Sapi Bojonegoro Mukayan meminta pedagang daging sapi yang menjadi anggotanya tetap mempertahankan harga daging sapi tidak melebih Rp100.00 per kilogram, meskipun permintaan meningkat.
   
"Tujuannya agar harga daging sapi terjangkau masyarakat," katanya.
   
Ia menyebutkan ada 14 jagal sapi yang menjadi anggota asosiasi, juga ratusan pedagang sapi, dengan jumlah penyembelihan sapi rata-rata sekitar 20 ekor sapi per harinya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016