Situbondo (Antara Jatim) - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, selama bulan Ramadhan melakukan penjagaan selama 24 jam pada dua tempat bekas lokalisasi gunung sampan dan bandengan yang selama ini masih kerap dijadikan transaksi praktek prostitusi.

"Setiap hari selama Ramadhan penjagaan di tempat bekas lokalisasi yang ada di Situbondo, dilakukan secara bergiliran. Pagi sampai sore dijaga oleh 10 orang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan pada malam harinya giliran petugas 10 orang Satpol PP ditambah bantuan satu orang dari Kesbanglinmas, satu orang Kejaksaan, satu anggota Polres Situbondo, serta satu anggota TNI," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Situbondo Agung Wintoro di Situbondo, Rabu.

Ia mengemukakan, penjagaan pada dua tempat bekas lokalisasi gunung sampan (GS) Desa Kotakan, Kecamatan Kota Situbondo dan bekas lokalisasi bandengan, di Kecamatan Panarukan itu, dilakukan sejak awal bulan Ramadhan hingga H-3 Hari Raya Idul Fitri.

Penjagaan bekas lokalisasi di Kota Santri selama Ramadhan, kata dia, untuk mengantisipasi adanya praktek prostitusi di gunung sampan dan bandengan yang selama ini masih kerap dijadikan tempat para pekerja seks komersial (PSK) dan pria hidung belang untuk bertransaksi sekaligus menjadikan tempat berbuat mesum.

"Selain itu tujuan kami melakukan penjagaan di tempat bekas lokalisasi tersebut sudah menjadi kewajiban Satpol PP Pemkab Situbondo dalam menegakkan peraturan daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2004, tentang larangan prostitusi. Dan juga memberikan rasa nyaman kepada masayrakat Situbondo khususnya selama menjalani ibadah Puasa," katanya.

Menurut Agung, petugas Satpol PP Pemkab setempat tidak hanya melakukan penjagaan hingga tengah malam di dua tempat bekas lokalisasi, namun petugas juga melaksanakan patroli di sepanjang jalan raya Pantura Situbondo. Karena masih ada sejumlah warung remang-remang yang dikhawatirkan juga menjadi tempat transaksi prostitusi terselubung.

"Yang pasti kami akan memberikan tindakan tegas kepada pekerja seks komersial yang masih membandel. Dan kami melakukan penjagaan hingga dinihari, akan tetapi jika kami mendapatkan informasi akan adanya peramu nikmat itu di bekas lokalisasi akan dilakukan penjagaan hingga pagi hari," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016