Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meminta petani mewaspadai serangan penyakit lanas atau "wedangen" pada tanaman tembakau dalam pembenihan, yang dipengaruhi hujan dalam beberapa hari terakhir.
"Hujan yang terjadi beberapa hari ini jelas akan menganggu pertumbuhan benih tembakau di persemaian, karena terserang penyakit "lanas"," kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, di Bojonegoro, Rabu.
Ia menjelaskan pengaruh hujan yang terjadi mengakibatkan kondisi persemaian tanaman tembakau lembab. Pada kondisi lembab cendawan "phytopthora nicotianae" akan mudah berkembang sehingga menyebabkan penyakit "lanas".
"Benih tembakau akan seperti terbakar meleleh kalau terserang penyakit "lanas"," jelas dia.
Oleh karena itu, menurut dia, petani harus melakukan pencegahan berkembangnya penyakit "lanas" dengan menyemprotkan insektisida tujuh hari sekali.
Inksektisida yang digunakan untuk pengendalian penyakit "lanas" yaitu "delsene MX 200/Topcine dan bubur "bordeaux" yang merupakan campuran gamping aktif dan terusi.
"Fungsi inseksitida yang disemprotkan untuk menyeimbangkan suhu sehingga serangan "lanas" bisa berhenti," katanya.
Ia mengaku belum tahu berapa banyak tanaman tembakau di pembenihan di daerahnya yang terserang penyakit "lanas".
"Kami belum memperoleh data, tapi sekarang ini masih banyak petani yang masih dalam proses membuat pembenihan," jelas dia.
Mencegah berkembangnya penyakit "lanas", menurut dia, para petani tembakau di daerahnya juga harus membuka atap bedengan di pembenihan tembakau pada pagi hari dan menutup pada sore hari.
Selain itu, lanjut dia, petani tidak melaksanakan penyiraman tembakau di pembenihan sehabis turun hujan.
"10 hari sebelum bibit tembakau dicabut dan dipindahkan di pertanaman maka atap bedengan harus dibuka," ucapnya.
Menghadapi musim kemarau basah tahun ini, katanya, petani harus menjaga tanaman tembakau dari genangan air dengan membuat saluran air di antara guludan.
"Kami perkirakan sampai hari ini tanaman tembakau yang sudah tertanam sekitar 1.000 hektare," tambahnya.
Sesuai data, katanya, sejumlah pabrikan, juga pengusaha tembakau, yang sudah melapor akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO dan te,bakau Jawa, pada musim tanam tahun ini mencapai mencapai 8.400 ton tembakau kering.
Berdasarkan permintaan itu, ia memperkirakan luas tanaman tembakau yang dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan pabrikan dan pengusaha yang melakukan pembelian musim tanam tahun ini sekitar 7.000 hektare. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016