Madiun (Antara Jatim) - Bupati Madiun Muhtarom meminta Sub-Divre Bulog setempat membeli gabah dan padi milik petani guna mengejar target penyerapan beras yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Ini sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat berkunjung di wilayah Madiun dan Ngawi waktu lalu," ujarnya kepada wartawan, Selasa.

Menurut Muhtarom, hal itu untuk menindaklanjuti keluhan para petani di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang menyatakan Bulog enggan membeli gabah dan padi milik petani tanpa alasan yang jelas. Akibatnya, selain target serapan beras masih minim, harga gabah di tingkat petani juga menjadi anjlok.

Menurut Muhtarom, untuk membantu proses penyerapan tersebut, Pemkab Madiun telah menyiapkan gudang yang dapat digunakan Bulog guna menampung gabah yang dibeli dari petani.

"Selain itu, jika Bulog kesulitan penjemuran gabah, Pemkab Madiun juga memiliki mesin pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan gabah. Asalkan, komitmen Bulog untuk menyerap gabah petani tetap berjalan," kata dia.

Ketua KTNA Kabupaten Madiun Suharno merasa kecewa dengan tidak terserapnya hasil panen petani. Ia mengaku tidak mengetaui alasan Bulog enggan membeli gabah petani.

"Para petani ingin Bulog menyerap gabah dan padi hasil panen bagaimanpun kondisinya. Sehingga harga gabah di petani tidak anjlok," kata Suharno.

Saat ini harga gabah panen di tingkat petani cukup bervariasi. Meski ada yang di atas harga pembelian pemerintah (HPP) yang mencapai Rp3.700 per kilogram, namun ada juga yang di bawahnya. Yakni di kisaran harga Rp3.200 hingga Rp3.500 per kilogram tergantung kondisi gabah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun, Muhammad Najib, menyatakan, minimnya serapan beras yang dilakukan Bulog karena terkendala persyaratan yang harus dipenuhi sebelum membeli gabah milik petani.

"Sehingga tidak semua gabah dapat terserap. Padahal sisi lain, Bulog memiliki target serapan yang harus dipenuhi guna mendukung stok pangan nasional," kata Najib.

Sementara, data Bulog Sub Divre IV Madiun mencatat, target serapan beras yang ditetapkan pemerintah tahun 2016 mencapai 60.000 ton. Serapan tersebut berasal dari gabah dan beras milik petani di wilayah kerja Bulog Madiun yang meliputi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun.

Sejauh ini, bulog telah menyerap sebanyak 1.850 ton gabah kering giling atau sekitar 2 persen dari target dan penyerapan itu masih terus berlangsung hingga akhir tahun.(*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016