Surabaya, (Antara Jatim) - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V
Jatim yang juga mencakup wilayah Bali dan Nusa Tenggara telah
mengantisipasi rencana turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan
mulai diberlakukan pada Jumat (1/4) dini hari.

Area
Manager Communication and Relations Jatim Bali Nusa Heppy Wulansari,
Kamis mengatakan antisipasi yang dilakukan adalah dengan mengoperasikan
Terminal BBM selama 24 jam di beberapa titik, khususnya pada H-1 sampai
dengan H+3 pascapenurunan harga BBM, sehingga waktu pelayanan kepada
masyarakat atau konsumen menjadi lebih panjang.

Selain
itu, juga dilakukan penambahan 49 unit mobil tanki beserta tim awak
mobil tanki agar bisa meningkatkan kecepatan layanan pengantaran BBM ke
sejumlah SPBU, khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Kami
memastikan stok BBM baik subsidi maupun nonsubsidi aman, oleh karena itu
kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak membeli Premium dan Solar
secara berlebihan setelah harga BBM turun pada 1 April 2016," katanya.

Heppy mengaku Pertamina akan terus melakukan langkah-langkah antisipasi
baik secara internal atau eksternal untuk menjamin ketersediaan BBM,
terutama pascapenurunan harga.

"Kami juga telah
mengiinstruksikan kepada SPBU untuk menjaga stok dilevel aman, dan untuk
mengantisipasi kekhawatiran SPBU akan kerugian akibat turun harga, kami
juga telah menyiapkan mekanisme kompensasi penggantian selisih harga
Premium dan Solar SPBU sesuai volume rata-rata omzet harian," katanya.

Tujuannya, kata Heppy, untuk meminimalisir kerugian dari sisi pengusaha
SPBU, dan masyarakat juga tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM.

"Pertamina mengimbau masyarakat untuk dapat membeli Premium dan Solar
secara bertahap di SPBU. Jika tanki BBM kendaraan masih mencukupi, tidak
perlu antri di hari pertama penurunan," ucap Heppy.

Sebelumnya, pemerintah akan menurunkan harga BBM jenis premium dan solar mulai 1 April 2016 pukul 00.00 WIB.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said usai
mengikuti rapat terbatas tentang penetapan harga BBM di Jakarta
memutuskan harga premium Rp6.950 per liter menjadi Rp6.450 per liter,
atau turun Rp500 per liter, dan Solar Rp5.650 menjadi Rp5.150.

Sudiriman mengatakan, pemerintah akan secara periodik melakukan
evaluasi terhadap harga BBM, baik premium maupun solar, tujuannya untuk
memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai faktor.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016