Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Airlangga (Unair) menggandeng Komunitas Peduli Surabaya "Rek Ayo Rek" (RAR) menyikapi berbagai persoalan yang ada di Kota Pahlawan.
"Kami ingin menjadikan Unair menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Untuk menjadi kampus yang kelas dunia, Unair harus bisa menjadi bagian solusi dari persoalan–persoalan yang dihadapi oleh masyarakat," kata Kepala Humas Unair Surabaya Sukowidodo, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, dalam kontek di Surabaya dan Jawa Timur, Unair sangat respek dengan diskusi–diskusi yang berkembang di komunitas RAR. Untuk itu, lanjut dia, Rektor Unair memberikan apresiasi dengan mengundang komunitas RAR dalam acara silaturahmi yang digelar pada Rabu (30/3).
"Diharapkan dari silaturahmi antara Unair dengan RAR ini akan terjadi komunikasi komunikasi lanjutan yang kemudian ditindak lanjuti dalam kegiatan –kegiatan bersama. Bisa jadi nanti Unair akan membuat kelas khusus sebagai ruang diskusi bersama dalam menjawab tantangan–tantangan pembangunan dan problem–problem sosial yang dihadapi masyarakat," ujarnya.
Sukowidodo mengatakan dinamika diskusi dan kegotong royongan di Komunitas Peduli Surabaya "Rek Ayo Rek" menjadikan banyak hal yang bisa dipelajari untuk kepentingan Surabaya.
Meski didalamnya banyak berisikan anggota masayarakat dari berbagai latar belakang profesi dan sosio ekonomi, namun Komunitas RAR, bisa santun dan egaliter dalam melakukan diskusi dan kegiatan, tidak ada yang merasa paling tahu dan paling berkuasa.
"Mereka bisa berdiskusi secara cair dan santun saling mengisi dan saling mendebat dengan argumen argumen yang bisa dipertanggung jawabkan, tidak ada yang saling menjatuhkan," katanya.
Hal inilah yang kemudian menarik bagi Perguruan Tinggi sekelas UNAIR untuk mengundang RAR berkunjung ke kampus.
Ketua Komunitas RAR Herman Rifai mengatakan pihaknya senang dan bangga dengan Unair, Meski unair sebagai perguruan tinggi kelas dunia, Unair tidak lantas jumawa dan melupakan masyarakatnya.
"Unair bisa menjadi contoh baik dalam membangun sikap egaliter dan peduli, terbukti dalam acara dialog yang digelar Unair–RAR ini, Pak Rektor Unair menghadirkan seluruh jajarannya untuk bisa bertemu dan berdialog dengan masayarakat yang berada didalam Komunitas Peduli Surabaya Rek ayo Rek," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami ingin menjadikan Unair menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Untuk menjadi kampus yang kelas dunia, Unair harus bisa menjadi bagian solusi dari persoalan–persoalan yang dihadapi oleh masyarakat," kata Kepala Humas Unair Surabaya Sukowidodo, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, dalam kontek di Surabaya dan Jawa Timur, Unair sangat respek dengan diskusi–diskusi yang berkembang di komunitas RAR. Untuk itu, lanjut dia, Rektor Unair memberikan apresiasi dengan mengundang komunitas RAR dalam acara silaturahmi yang digelar pada Rabu (30/3).
"Diharapkan dari silaturahmi antara Unair dengan RAR ini akan terjadi komunikasi komunikasi lanjutan yang kemudian ditindak lanjuti dalam kegiatan –kegiatan bersama. Bisa jadi nanti Unair akan membuat kelas khusus sebagai ruang diskusi bersama dalam menjawab tantangan–tantangan pembangunan dan problem–problem sosial yang dihadapi masyarakat," ujarnya.
Sukowidodo mengatakan dinamika diskusi dan kegotong royongan di Komunitas Peduli Surabaya "Rek Ayo Rek" menjadikan banyak hal yang bisa dipelajari untuk kepentingan Surabaya.
Meski didalamnya banyak berisikan anggota masayarakat dari berbagai latar belakang profesi dan sosio ekonomi, namun Komunitas RAR, bisa santun dan egaliter dalam melakukan diskusi dan kegiatan, tidak ada yang merasa paling tahu dan paling berkuasa.
"Mereka bisa berdiskusi secara cair dan santun saling mengisi dan saling mendebat dengan argumen argumen yang bisa dipertanggung jawabkan, tidak ada yang saling menjatuhkan," katanya.
Hal inilah yang kemudian menarik bagi Perguruan Tinggi sekelas UNAIR untuk mengundang RAR berkunjung ke kampus.
Ketua Komunitas RAR Herman Rifai mengatakan pihaknya senang dan bangga dengan Unair, Meski unair sebagai perguruan tinggi kelas dunia, Unair tidak lantas jumawa dan melupakan masyarakatnya.
"Unair bisa menjadi contoh baik dalam membangun sikap egaliter dan peduli, terbukti dalam acara dialog yang digelar Unair–RAR ini, Pak Rektor Unair menghadirkan seluruh jajarannya untuk bisa bertemu dan berdialog dengan masayarakat yang berada didalam Komunitas Peduli Surabaya Rek ayo Rek," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016